Pelaku Ledakan SMAN 72 Tinggal dengan Ayahnya, Sang Ibu Kerja di Luar Negeri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Nov 2025, 12:50
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang menjadi terduga pelaku dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta tinggal bersama ayahnya di rumah mereka, sementara sang ibu bekerja di luar negeri.

“ABH tinggal bersama ayahnya (di rumah), sementara ibunya bekerja di luar negeri,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto di Jakarta, Rabu, 12 November 2025.

Budi menambahkan, pihak kepolisian masih mendalami dugaan adanya perundungan atau bullying di sekolah. Ia menekankan bahwa penyelidikan masih berjalan karena kondisi pelaku belum sepenuhnya pulih pascaoperasi.

“Masih pendalaman agar fakta sebenarnya bisa ditemukan karena ABH masih tahap pemulihan pascaoperasi,” katanya.

Baca Juga: Fakta Memilukan Puluhan Korban Ledakan SMAN 72 Alami Luka Serius, Termasuk Patah Tulang Tengkorak

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri menjelaskan bahwa berdasarkan hasil penyelidikan dan keterangan yang dikumpulkan, ABH dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan memiliki ketertarikan pada konten bernuansa ekstrem.

“Berdasarkan keterangan yang kami himpun, ABH yang terlibat dalam kasus ledakan ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul dan dia juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan serta hal-hal yang ekstrem,” tutur Asep dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 11 November 2025.

Ia menegaskan bahwa hasil penyelidikan sementara menunjukkan pelaku bertindak sendiri tanpa keterlibatan jaringan teror mana pun.

“ABH yang terlibat dalam ledakan tersebut diketahui merupakan seorang siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri dan tidak terhubung dengan jaringan teror tertentu,” kata Asep.

Baca Juga: Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Simpan Dendam Sejak Awal 2025, Gabung Grup Kekerasan

Lebih lanjut, tim gabungan dari Puslabfor Mabes Polri, Ditreskrimum Polda Metro Jaya, dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara telah melakukan penggeledahan di rumah pelaku.

“Selanjutnya, dari jajaran Puslabfor Mabes Polri, Ditreskrimum Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, telah melakukan penggeledahan di rumah ABH ini dan telah memeriksa 18 orang saksi yang terdiri dari para korban, baik para guru dan para siswa, ABH dan keluarganya,” jelasnya.

Dari hasil penyidikan lanjutan, polisi menemukan bahwa tindakan pelaku didorong oleh perasaan terisolasi dan tidak memiliki ruang untuk menyalurkan perasaannya. 

“Dorongannya seperti merasa sendiri, merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik itu di lingkungan keluarga maupun lingkungannya sendiri dan di sekolah," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Iman Imanuddin.

(Sumber: Antara)

 

x|close