A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Hasan Nasbi Imbau Publik Tidak Tergesa Menuding Akar Banjir di Sumatera - Ntvnews.id

Hasan Nasbi Imbau Publik Tidak Tergesa Menuding Akar Banjir di Sumatera

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Des 2025, 17:20
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan menyampaikan tanggapan atas sindiran antarmenteri yang terjadi setelah banjir melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yang diunggah melalui akun media sosialnya microphone.hasan.nasbi di Jakarta, Minggu 7 Desember 2025. ANTARA/HO-microphone Hasan Nasbi Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan menyampaikan tanggapan atas sindiran antarmenteri yang terjadi setelah banjir melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yang diunggah melalui akun media sosialnya microphone.hasan.nasbi di Jakarta, Minggu 7 Desember 2025. ANTARA/HO-microphone Hasan Nasbi (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, meminta semua pihak menahan diri dalam menyimpulkan penyebab utama banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra. Ia juga menanggapi sindiran yang diarahkan kepada beberapa menteri yang baru setahun menjabat, yang dinilai terlalu tergesa dan tidak melihat persoalan secara utuh.

Pernyataan itu ia sampaikan melalui unggahan di media sosialnya pada Minggu, sebagai respons atas pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (PMK), Muhaimin Iskandar, yang sebelumnya menyerukan ajakan taubatan nasuha kepada tiga menteri: Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, serta Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq.

Hasan menegaskan bahwa urusan memberi teguran kepada anggota kabinet merupakan kewenangan presiden.

"Kalau saya sih mau menggarisbawahi dua hal, yang berhak memperingatkan anggota kabinet itu bosnya kabinet, bosnya kabinet itu presiden. Hanya presiden yang bisa memberikan peringatan kepada anggota kabinet, baik itu secara tertutup maupun terbuka," ujarnya.

Ia juga mengingatkan bahwa penilaian terhadap kinerja seorang menteri tidak bisa didasarkan pada satu kejadian saja. Menurutnya, masalah banjir maupun kerusakan lingkungan dapat berasal dari persoalan struktural yang berlangsung puluhan tahun.

Baca Juga: Hasan Nasbi Minta Purbaya Berhenti Kritik Pejabat Lain: Kalau Mau di Ruang Tertutup

Merespons fenomena saling sindir di antara menteri setelah banjir menerjang tiga provinsi di Sumatra, Hasan menyebut tindakan demikian justru memperkeruh keadaan. Menurutnya, hal itu membuat kabinet tampak tidak kompak.

“Padahal, kita justru sekarang lagi butuh solid-solidnya ini,” katanya.

Lebih jauh, ia berpendapat bahwa kritik tidak semestinya diarahkan langsung kepada satu atau dua menteri, terlebih jika mereka baru menjabat satu tahun.

“Ini bukan kesalahan satu orang dua orang, coba lihat dulu kesalahannya menteri yang bersangkutan? Gara-gara satu kejadian mereka baru jadi menteri satu tahun, bener enggak ini kesalahan mereka?” ujarnya.

Hasan juga mempertanyakan apakah persoalan yang dituding sebagai kesalahan menteri sebenarnya merupakan masalah lama. Ia menyinggung kemungkinan akar persoalan itu sudah berlangsung selama dekade—“apakah 50 tahun, 40 tahun, atau 30 tahun”—dan menilai hal itu perlu ditelusuri untuk memastikan apakah benar terjadi kesalahan di rentang waktu tersebut.

Karena itulah ia mendorong agar kritik diarahkan pada solusi jangka panjang, bukan pada aksi saling menyalahkan. “Soal pertobatan nasuha ya ayo taubatan nasuha. Semua kita taubatan nasuha, tapi dudukkan perkara pada tempatnya, jangan main jurus pukul rata,” tegasnya. 

(Sumber: Antara)

x|close