Setelah POC, akan dilakukan evaluasi oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) besama Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) sebelum dipamerkan untuk umum.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kelebihan dari penggunaan trem otonom adalah biaya yang relatif murah.
Sebab, pengoperasian trem otonom tidak berbasis rel dan cukup menggunakan jalan yang sudah ada, sehingga tidak membutuhkan pembangunan infrastuktur.
"Trem otonom kira-kira harganya Rp70-an miliar satu unit rangkaian. Kalau kita mau membangun MRT itu per kilometernya Rp2,3 triliun, kalau kita mau membangun LRT itu kurang lebih Rp700 miliar per kilometer. Bedanya di situ. Problemnya sekarang ini memang hampir di semua kota jalannya kurang lebar. Sehingga tidak semua kota bisa memakai ART," kata Jokowi Selasa (13/8).