Pakar ITB: Campuran BBM Beda RON Bisa Merusak Mesin dan Lingkungan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Feb 2025, 11:19
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan konsumen di SPBU Pertamina Ilustrasi - Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan konsumen di SPBU Pertamina (Pinterest/KataData.co.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menyatakan mencampur bahan bakar dengan kadar Research Octane Number (RON) berbeda secara sembarangan, dapat berdampak buruk pada kendaraan dan lingkungan. 

“Seperti mencampur RON 90 (Pertalite) dan RON 92 (Pertamax) dapat menimbulkan dampak negatif pada kendaraan dan lingkungan. Secara teknis pencampuran ini jelas dapat mengubah karakteristik pembakaran bahan bakar,” ujar Yannes, Jakarta, Kamis 27 Februari 2025. 

Menurutnya, RON campuran merupakan rata-rata tertimbang dari kedua nilai oktan, tetapi sifat kimia dan aditif dalam bahan bakar tidak selalu bereaksi secara linier saat dicampur. Jika dilakukan sembarangan, hal ini bisa memicu suara ketukan (knocking) atau detonasi yang dapat merusak mesin, terutama pada kendaraan berteknologi tinggi.

Baca juga: Dampak Pakai BBM Oktan Rendah untuk Kendaraan, Bisa Merusak Mesin!

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (tengah) berjalan memasuki mobil tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi  <b>(Antara)</b> Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan (tengah) berjalan memasuki mobil tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi (Antara)

Selain itu, mencampur bahan bakar tanpa memperhatikan kebutuhan mesin dapat mengganggu kestabilan pembakaran, meningkatkan risiko knocking pada mesin beroktan tinggi, atau menurunkan efisiensi termal.

“Selain itu, perbedaan karakteristik aditif antara kedua jenis bensin dapat memengaruhi kebersihan ruang bakar dan sistem injeksi. Jika dilakukan secara tidak tepat, pencampuran dapat merusak komponen mesin dan menurunkan performa kendaraan,” jelasnya lagi.

Dari segi ekonomi, mencampur RON 90 dengan RON 92 secara ilegal dapat merugikan konsumen karena kualitas bahan bakar tidak terjamin. Hal ini juga berpotensi meningkatkan biaya perawatan kendaraan.

Ia menekankan bahwa pencampuran bahan bakar sebaiknya tidak dilakukan tanpa panduan teknis yang jelas. 

Blending dan Oplos Versi Pertamina

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso pastikan stok LPG 3 kg dalam kondisi aman <b>(Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)</b> Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso pastikan stok LPG 3 kg dalam kondisi aman (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar antara istilah "oplosan" dan "blending". Menurutnya, oplosan merujuk pada pencampuran bahan bakar yang dilakukan tanpa mengikuti regulasi yang berlaku.

Sementara itu, blending adalah prosedur umum dalam industri bahan bakar, di mana bahan bakar dicampur dengan unsur kimia lain untuk mencapai tingkat oktan tertentu sesuai standar kualitas yang telah ditetapkan.

"Seperti Pertalite yang merupakan campuran komponen bahan bakar RON 92 atau yang lebih tinggi dengan bahan bakar RON yang lebih rendah sehingga dicapai bahan bakar RON 90," kata Fadjar dalam keterangan resmi, Rabu, 26 Februari 2025.

Dalam pernyataannya, Fadjar menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir mengenai mutu BBM yang dijual oleh Pertamina. Ia memastikan bahwa Pertamax memiliki kualitas sesuai spesifikasi, dengan standar oktan 92.

"Kualitas Pertamax sudah sesuai dengan spesifikasinya, yaitu dengan standar oktan 92," ucapnya.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa pengawasan terhadap kualitas BBM terus dilakukan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Pemeriksaan dilakukan melalui uji sampel secara berkala di berbagai SPBU guna memastikan bahwa Pertamax tetap memenuhi semua parameter yang telah ditetapkan oleh Ditjen Migas.

"Dan memenuhi semua parameter kualitas bahan bakar yang telah ditetapkan Ditjen Migas," ungkapnya. (Sumber: Antara) 


x|close