Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menegaskan bahwa penunjukan tenaga kerja asing (ekspatriat) sebagai direksi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dilakukan dengan pertimbangan profesionalisme dan independensi politik.
“Mereka adalah profesional, tidak mengurus negara. Tidak mengambil kebijakan politis untuk negara ini,” ujar Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia, Rohan Hafas, dalam taklimat media di Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025.
Rohan menjelaskan bahwa kehadiran ekspatriat di jajaran direksi BUMN justru membawa nilai tambah karena mereka memiliki pengalaman luas di negara asal masing-masing yang dapat dijadikan acuan dalam membangun strategi dan arah kebijakan perusahaan di Indonesia.
“Mereka justru membawa contoh, sebuah peta jalan yang pernah dijalani untuk ditiru dan digugu,” tambahnya.
Ia juga menegaskan bahwa secara hukum, penempatan ekspatriat di posisi tinggi perusahaan negara diperbolehkan.
Baca Juga: Mensesneg: WNA Pimpin BUMN Bukan untuk Geser Profesional Lokal
“Asing itu ada klausa yang secara legal diperbolehkan. Bisa mengangkat. Itu nanti juga termasuk ada di pertambangan, apakah kita punya ahli nikel gitu misalkan. Daripada mereka masuk perusahaannya, kita saja yang rekrut orangnya,” tutur Rohan.
Sebelumnya, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani menyampaikan bahwa pihaknya bersikap selektif dalam mengangkat warga negara asing (WNA) untuk posisi direksi di BUMN.
“Kita benar-benar analisis, bahwa ekspat yang kita bawa di BUMN-BUMN itu memang bisa memberikan transfer of technology, knowledge dan lebih membawa BUMN kita dengan standar internasional, dengan pengalaman yang lebih panjang,” ujar Rosan Roeslani di sela acara bertajuk 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran ‘Optimism on 8 Percent Economic Growth’ di Jakarta, Kamis 16 Oktober 2025.
Menurut Rosan, kebijakan ini juga diambil untuk menghindari munculnya potensi sentimen negatif di internal BUMN.
Ia mencontohkan penerapan kebijakan tersebut di PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yang kini menunjuk dua ekspatriat, yaitu Balagopal Kunduvara sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, serta Neil Raymond Mills sebagai Direktur Transformasi.
Baca Juga: Danantara Pastikan Selektif Angkat WNA Jadi Direksi BUMN
Rosan menilai langkah tersebut merupakan bagian dari keseriusan Danantara dalam menjalankan proses transformasi di Garuda Indonesia.
“Karena di dalam Garuda ini kita juga menginvestasikan dana yang tidak kecil, kita sudah kucurkan 400 juta dolar AS dan kemungkinan akan bertambah. Jadi, kita melihat bahwa manajemen memiliki peran yang penting,” ujar Rosan.
Ia memastikan bahwa kedua WNA yang menduduki jabatan direksi di Garuda Indonesia memiliki pengalaman puluhan tahun di industri penerbangan internasional, sehingga diharapkan mampu memperkuat tata kelola dan daya saing perusahaan pelat merah tersebut di tingkat global.
(Sumber: Antara)
 
             Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia Rohan Hafas dalam taklimat media di Jakarta, Jumat 31 Oktober 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) (Antara)
 Managing Director Stakeholders Management and Communications Danantara Indonesia Rohan Hafas dalam taklimat media di Jakarta, Jumat 31 Oktober 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) (Antara)                              
                         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
             
             
             
            