- Ridwan Kamil-Suswono 47,5%
- Pramono Anung-Rano Karno 31,5%
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana 5,1%
- Tidak Tahu persen 15,9%
Hanta Yuda menjelaskan, selisih Ridwan Kamil-Suswono dengan Pramono-Rano Karno masih kompetitif. Ini karena belum ada paslon yang memenuhi syarat 50 persen plus satu.
"Selisihnya persis 16 persen, angka ini jauh kalau Pilkadanya seminggu lagi, tipis selisihnya kalau Pilkadanya masih jauh 2 bulan, fluktuatif masih mungkin, ini selisih tidak tinggi, hampir kompetitif. Tinggal apakah bisa melampauai 50 persen plus 1," kata Hanta Yuda dalam paparannya, dalam unggahan di kanal YouTube Poltracking TV, Jumat (27/9/2024).
Ia bicara soal peluang Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran. Hanta Yuda mengatakan Pilkada Jakarta bisa dua putaran, apabila tren elektabilitas RK dan Pramono sama-sama mengalami penurunan.
"Kalau calon independen yang naik maka akan berpluang dua putaran. Kalau ternyata pertumbuhan pada independen ini stuck di 5 persen, kemudian di antara 2 pasangan memiliki selisih maka pasti 1 putaran. Tetapi kalau misalnya Dharma-Kun naik sampai 2 digit, kemudian Ridwan Kamil dan Pramono selisihnya makin tak jauh, maka putaran dua terbuka lebar," papar Hanta Yuda.
"Kalau hari ini berpotensi 1 putaran, tapi karena masih 2 bulan apalagi belum 50%+1 ini masih agak berimbang, independen tidak mengganggu kedua kandidat," sambungnya.
Metode survei ini menggunakan multistage random sampling dengan margin of error +/- 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka.