Lebih lanjut, Luthfi menyebut bahwa dengan menjadikan rumah gubernur sebagai rumah rakyat, masyarakat akan lebih memahami peran dan aktivitas gubernur.
"Masyarakat akan tahu gubernurnya iku mantuk-mantuk tahu masalah atau gubernurnya mantuk-mantuk karena pencitraan. Kalau masyarakat kurang maka pelayanan publik ditingkatkan di masing-masing provinsi," ungkapnya.