Mayoritas pemimpin pemerintahan di UE mendukung Kamala Harris. "Saya mengenalnya dengan baik, dia pasti akan menjadi presiden yang baik," kata Kanselir Jerman Olaf Scholz dalam wawancara televisi. Kamala Harris, menurut Scholz, akan "berpegang teguh pada apa yang penting bagi kami," merujuk pada hubungan trans-Atlantik.
Bagaimana reaksi Eropa jika Kamala Harris menang? "Tentunya ada rasa lega secara kolektif," kata Steven Blockman kepada DW.
Baca Juga: Donald Trump Bangga Telponan dengan PM Israel Tiap Hari
"Kebijakan Kamala Harris akan lebih mudah diprediksi. Apalagi dia sudah empat tahun bertugas sebagai wakil presiden di bawah Joe Biden," lanjut Blockman. "Meskipun ada banyak pembicaraan di Eropa tentang kebutuhan akan otonomi strategis yang lebih besar, ketergantungan pada AS sebenarnya tetap tinggi, baik dalam aspek keamanan maupun energi."
"Amerika Serikat juga merupakan pendukung utama Ukraina dalam perangnya melawan Rusia. Dengan berkurangnya pasokan energi dari Rusia ke Eropa, kawasan ini semakin bergantung pada ekspor gas dari AS," ujar Blockman.