Ntvnews.id, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) meraih dua penghargaan Tambang Menyejahterahkan Rakyat (Tamasya Award) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk Kategori Perencanaan Bidang Pendidikan dan Kategori Implementasi Bidang Pendidikan.
Penghargaan ini diterima PTFI atas kinerja Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang baik dan berdampak positif bagi masyarakat. Penghargaan disampaikan dalam Malam Anugerah Tamasya Award yang berlangsung di Jakarta, Selasa malam (26/11).
Baca Juga: Erick Thohir Ungkap 3 Fakta Smelter Baru Freeport Indonesia di Gresik, Bisa Cetak 50 Ton Emas
Penghargaan ini diberikan kepada badan usaha pertambangan mineral dan batubara (minerba) untuk terus mengupayakan agar minerba di Indonesia dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar wilayah pertambangan.
Penghargaan Tambang Menyejahterahkan Rakyat (Tamasya Award) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) (Dok.Istimewa)
"PTFI berkomitmen dalam pembangunan di sektor pendidikan untuk masyarakat Papua, khususnya di Kabupaten Mimika. Di antaranya membangun fasilitas pendidikan Sekolah Asrama Taruna Papua, mendirikan Pusat Pelatihan Vokasi Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN), serta memberikan beasiswa dari tingkat sekolah dasar hingga program doktor," kata Director & Executive Vice President Sustainable Development PTFI Claus Wamafma di Timika, Kamis (28/11).
Ia mengatakan pada tahun 2024, alokasi dana investasi sosial PTFI di bidang pendidikan mencapai Rp 400 miliar. Dana tersebut dikelola Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) sebagai wujud komitmen PTFI dalam mendukung pendidikan di Papua, khususnya di Kabupaten Mimika.
Sekolah Asrama Taruna Papua. (Dok.Istimewa)
Claus menjelaskan Sekolah Asrama Taruna Papua didirikan oleh Freeport Indonesia sebagai fasilitas sekolah untuk anak-anak suku Amungme dan Kamoro serta 5 suku kekerabatan lainnya yang berada di sekitar area operasional PTFI. Sekolah ini memiliki kurikulum pendidikan berbasis teknologi dan lingkungan.
"Kami juga memberikan pelatihan-pelatihan secara gratis selama sembilan bulan kepada masyarakat Mimika di Institut Pertambangan Nemangkawi. Pelatihan yang diberikan berkaitan dengan industri pertambangan dengan fokus enam program yakni Mekanik Alat Berat, Operator Alat Berat, Juru Las, Juru Listrik, Pekerja Tambang Bawah Tanah, dan Mekanik Pabrik," kata Claus.