Ntvnews.id, Jakarta - Sebanyak 13 orang tewas akibat banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Vietnam tengah dalam sepekan terakhir. Bencana ini dipicu oleh curah hujan ekstrem yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa hari berturut-turut.
Menurut laporan Reuters, dua kota yang paling parah terdampak adalah Hue dan Hoi An. Foto-foto yang beredar di media lokal menunjukkan sebagian besar wilayah kedua kota itu masih terendam air, dengan jalan-jalan di Hoi An bahkan tampak seperti kanal.
Vietnam memang rawan dilanda badai tropis dan banjir besar, terutama pada musim hujan yang berlangsung setiap Oktober. Namun, curah hujan tinggi tahun ini menyebabkan sungai-sungai utama meluap hingga mencapai level tertinggi dalam 60 tahun terakhir.
Record-breaking rainfall caused catastrophic flooding in Vietnam, killing at least 13 people, with 11 still missing. Central areas like Hue and Hoi An were devastated, with over 116,000 homes flooded and thousands of hectares of crops lost.
Experts warn climate change could… pic.twitter.com/mPCZVUlUi0
— Volcaholic ???? (@volcaholic1) October 31, 2025
“Saya belum pernah melihat banjir setinggi dan selama ini seumur hidup,” ujar Le Thi Ti (58), warga Hoi An, seperti dikutip Channel NewsAsia.
“Biasanya banjir hanya berlangsung sekitar tiga hari, setelah itu kami mulai membersihkan rumah.” sambung dia.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Jakarta Awal November
Data pemerintah menunjukkan, lebih dari 128.000 rumah di lima provinsi Vietnam bagian tengah terendam air, dengan ketinggian mencapai tiga meter di beberapa wilayah. Selain itu, lebih dari 5.000 hektare lahan pertanian rusak, dan 16.000 hewan ternak mati akibat terendam banjir.
Kementerian Lingkungan Hidup Vietnam juga melaporkan kerusakan parah pada infrastruktur, termasuk jalan yang rusak dan tertimbun longsor di berbagai lokasi.
Tim penyelamat dan aparat setempat kini tengah berupaya mengevakuasi warga serta menyalurkan bantuan ke daerah-daerah yang masih terisolasi.
Banjir Besar di Vietnam Tewaskan 13 Orang, Ratusan Ribu Rumah Terendam (ANTARA)