Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menilai kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia makin meyakinkan investor untuk menanamkan modal di Tanah Air.
Keyakinan tersebut tercermin dari realisasi investasi kuartal I‑2025 yang menembus Rp465,2 triliun—melonjak 15,9 persen (year‑on‑year) dibanding periode sama 2024 senilai Rp401,5 triliun.
“Dengan adanya Danantara ini, ini juga memberikan lebih banyak confidence dan juga keyakinan untuk para investor untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Rosan dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu , 23 April 2025 malam.
Baca Juga: Hashim: Investasi Indonesia-Qatar Bukti Keberhasilan Danantara
Rosan—yang juga menjabat Chief Executive Officer BPI Danantara—menjelaskan, pembentukan lembaga tersebut tepat sasaran karena banyak pemodal global menginginkan kehadiran Sovereign Wealth Fund Indonesia dalam berbagai konsorsium investasi.
Kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Qatar dua pekan lalu turut menghasilkan kesepakatan: Danantara berkolaborasi dengan Qatar Investment Authority (QIA) mengelola dana senilai US$4 miliar untuk proyek pembangunan di Indonesia.
“Kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia ini sangat-sangat baik, dibuktikan dengan investasi yang masuk sesuai dengan target, investasi yang akan masuk pun juga makin meningkat,” kata Rosan.
Baca Juga: Bos Danantara Buka-bukaan Bisnis Pengolahan Sampah Jadi Listrik Bisa Balik Modal 5 Tahun
Capaian Rp465,2 triliun tersebut selaras dengan target Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk Kementerian Investasi dan Hilirisasi. Dari jumlah itu, Rp230,4 triliun berasal dari penanaman modal asing (PMA) dan Rp234,8 triliun dari penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Berdasarkan wilayah, investasi terbesar datang dari luar Pulau Jawa, mencapai Rp235,9 triliun atau 50,9 persen dari total realisasi triwulan I/2025; sementara Pulau Jawa menyumbang Rp229,3 triliun, setara 49,3 persen.