Stok BBM Menipis, Begini Cara Berkendara Hemat BBM Menurut Pakar ITB

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Sep 2025, 07:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Seseorang mengendarai mobil di jalan. ANTARA/Sizuka Ilustrasi - Seseorang mengendarai mobil di jalan. ANTARA/Sizuka (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Di tengah menipisnya persediaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah daerah, Pakar Otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, memberikan sejumlah tips berkendara agar konsumsi energi lebih efisien.

Menurut Yannes, salah satu faktor utama dalam penghematan bahan bakar adalah menjaga kecepatan mobil tetap stabil serta menghindari pola mengemudi agresif, misalnya akselerasi secara mendadak atau pengereman tiba-tiba.

"Riset US Environmental Protection Agency menunjukkan bahwa perilaku berkendara agresif seperti ngebut dan rem mendadak bisa mengurangi efisiensi BBM hingga 33 persen di jalan tol dan lima persen di kota," katanya dari Jakarta, Senin, 22 September 2025.

Ia juga menyarankan pengemudi untuk mematikan mesin jika berhenti dalam waktu lama, seperti ketika menunggu di area parkir. Cara ini dinilai efektif mencegah pemborosan bahan bakar yang tidak perlu.

Baca Juga: Viral Stok BBM di Shell Kosong, DPR Bilang Gini

Selain itu, menutup jendela mobil ketika melaju di kecepatan tinggi juga dapat membantu mengurangi hambatan angin. Yannes mengingatkan penggunaan AC sebaiknya dilakukan seperlunya. “Karena pemakaian AC ini bahkan bisa menaikkan penggunaan BBM hingga sekitar 20 persen, apa lagi di suhu lingkungan siang hari yang panas,” jelasnya.

Dari sisi teknis, perawatan kendaraan berperan besar dalam menjaga efisiensi bahan bakar. Yannes menekankan pentingnya memastikan tekanan angin ban sesuai standar, tidak membawa beban berlebih, dan melakukan servis secara rutin. “Jaga tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan, menghindari membawa beban berlebih, dan melakukan servis rutin seperti mengganti oli, membersihkan injektor, dan memeriksa sistem pembakaran agar mesin bekerja secara efisien, sebab mesin yang tidak terawat bisa lebih boros hingga 30 persen,” imbuhnya.

Sementara itu, kelangkaan BBM dilaporkan terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell dan BP sejak akhir Agustus 2025.

Namun, Ketua Komisi XII DPR RI, Bambang Patijaya, menilai persoalan tersebut hanya terjadi di wilayah Jabodetabek. “Secara nasional, stok BBM berada dalam kondisi aman,” ujarnya pada Kamis 18 September 2025.

 

(Sumber : Antara)

x|close