Ilustrasi. Logo Ford. (Foto: Reuters)
Ntvnews.id, Jakarta - Raksasa otomotif Amerika Serikat (AS), Ford Motor, resmi membatalkan kesepakatan pasokan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) senilai sekitar 9,6 triliun won (setara US$6,5 miliar) atau sekitar Rp108,5 triliun dengan perusahaan Korea Selatan (Korsel), LG Energy Solution (LGES).
LGES mengungkapkan dalam keterbukaan informasi, dimana pembatalan kontrak dilakukan setelah menerima pemberitahuan resmi dari Ford.
Dikutip dari Reuters, Kamis (18/12/2025), keputusan tersebut diambil seiring langkah Ford menghentikan produksi sejumlah model kendaraan listrik, menyusul perubahan kebijakan pemerintah serta melemahnya prospek permintaan kendaraan listrik secara global.
Sebelumnya, pada Oktober lalu, LG Energy Solution menandatangani dua kontrak jangka panjang untuk memasok baterai kendaraan listrik Ford di pasar Eropa, dengan jadwal pengiriman mulai 2026 dan 2027.
Pada Senin lalu, Ford juga mengumumkan akan melakukan penurunan nilai aset hingga US$19,5 miliar, sekaligus menghentikan produksi beberapa model kendaraan listrik.
Baca Juga: BYD Mantap Menatap 2026, Optimistis Lanjutkan Laju Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia
Langkah ini menandai salah satu kemunduran paling signifikan industri otomotif global dalam transisi ke kendaraan berbasis baterai.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perubahan arah kebijakan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta melambatnya minat konsumen terhadap kendaraan listrik.
Tak hanya LGES, produsen baterai Korea Selatan lainnya, SK On, pekan lalu juga mengumumkan penghentian kerja sama usaha patungan dengan Ford untuk pembangunan pabrik baterai di Amerika Serikat.
Padahal pada 2022, Ford dan SK On telah menggelontorkan investasi bersama senilai US$11,4 miliar untuk membangun fasilitas produksi baterai kendaraan listrik di Negeri Paman Sam.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
