A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Purbaya Tegaskan Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga pada Kuartal III-2025 - Ntvnews.id

Purbaya Tegaskan Stabilitas Sistem Keuangan Terjaga pada Kuartal III-2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Nov 2025, 19:30
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
(Ki-ka) Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Anggito Abimanyu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin 3 November 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) (Ki-ka) Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Anggito Abimanyu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin 3 November 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan bahwa stabilitas sistem keuangan nasional tetap terjaga sepanjang kuartal III-2025.

“Stabilitas sistem keuangan pada kuartal III-2025 tetap terjaga dan mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi dengan terus mewaspadai berbagai risiko global,” ujar Purbaya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Senin, 3 November 2025.

Ia menjelaskan, dari sisi domestik, sektor keuangan mampu menopang daya beli masyarakat dan menjaga laju konsumsi tetap kuat. Peningkatan ini turut didorong oleh membaiknya keyakinan publik terhadap kinerja pemerintah serta kondisi perekonomian nasional.

Lebih lanjut, Purbaya memaparkan bahwa penempatan dana kas pemerintah sebesar Rp200 triliun di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) turut memperkuat likuiditas perekonomian. Dampaknya terlihat dari pertumbuhan uang primer (M0) yang mencapai 13,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), serta peningkatan uang beredar secara luas (M2) sebesar 8 persen (yoy) per September 2025.

Sementara itu, di tingkat global, kondisi ekonomi dunia masih tertekan akibat kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) yang meningkatkan ketidakpastian pasar. Meski demikian, Purbaya menyebut tanda-tanda pemulihan mulai muncul.

Baca Juga: Purbaya: Saya Harap BLTS Sejahtera Rp31 Triliun Habis di Bulan November

Aktivitas ekonomi di AS masih melambat, berdampak pada pasar tenaga kerja dan mendorong penurunan suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 3,75 hingga 4 persen.
Sementara di kawasan Eropa, Jepang, China, dan India, perlambatan ekonomi juga terjadi karena lemahnya konsumsi rumah tangga.

Meski menghadapi tantangan tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) dalam proyeksi terbarunya pada Oktober 2025 justru menaikkan estimasi pertumbuhan ekonomi global dari 3 persen menjadi 3,2 persen.

Dengan mempertimbangkan berbagai dinamika tersebut, rapat KSSK menegaskan perlunya kewaspadaan terhadap potensi risiko yang bisa mengganggu stabilitas keuangan, sekaligus memastikan kebijakan yang ditempuh tetap responsif dan efektif.

Rapat KSSK yang digelar pada Jumat 31 Oktober 2025 juga menyepakati untuk terus memperkuat koordinasi kebijakan antaranggota KSSK yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Selain itu, sinergi dengan kementerian dan lembaga lain juga akan diperkuat guna memastikan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi nasional terus berlanjut. 

(Sumber: Antara)

x|close