Stok Beras Nasional Capai 3,8 Juta Ton, Mentan: Indonesia Hampir Pasti Tanpa Impor

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Nov 2025, 23:00
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi keterangan kepada awak media mengenai perberasab nasional di Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Serpong, di Tengerang, Banten, Senin, 3 November 2025. ANTARA/Harianto Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberi keterangan kepada awak media mengenai perberasab nasional di Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Serpong, di Tengerang, Banten, Senin, 3 November 2025. ANTARA/Harianto (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan stok beras nasional saat ini mencapai 3,8 juta ton, rekor tertinggi sepanjang sejarah, yang memperkuat posisi Indonesia untuk tidak melakukan impor beras.

"Jadi insya Allah tahun ini kita hampir pasti tidak ada impor. Sampai detik ini tidak ada impor," ujar Mentan saat ditemui di Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Serpong, Tangerang, Banten, Senin, 3 November 2025.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi nasional tahun 2025 diprediksi mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,15 juta ton atau sekitar 13,59 persen dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan produksi ini berdampak langsung pada kesejahteraan petani, dengan nilai tukar petani (NTP) naik menjadi 124 persen.

Amran menekankan bahwa capaian ini mencerminkan keberpihakan pemerintah terhadap petani sekaligus efektivitas kebijakan pertanian nasional yang dijalankan secara kolaboratif di seluruh daerah.

Dengan stok beras melimpah dan produksi meningkat, Amran optimistis Indonesia dapat mempertahankan kemandirian pangan tanpa impor, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah dinamika global.

Baca Juga: Stok Beras RI Tembus 4,05 Juta Ton, Lampaui Pencapaian 57 Tahun Terakhir

Ia menambahkan, keberhasilan ini merupakan hasil dari kebijakan Presiden yang berpihak kepada petani, termasuk menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) menjadi Rp6.500 per kilogram dan menurunkan harga pupuk hingga 20 persen.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa Indonesia tidak melakukan impor beras pada tahun ini karena kondisi surplus.

"Tahun 2024 kita impornya beras 4,5 juta ton, tahun 2025 nol, tidak ada kita impor-impor, tapi di gudang kita ada surplus beras sebesar 4 juta ton," ujar Zulhas dalam acara Sarasehan 100 Ekonom di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025.

Menurut Zulkifli, deregulasi menjadi kunci kesuksesan surplus beras, termasuk penyederhanaan aturan distribusi pupuk dan pemangkasan aturan terkait irigasi, sehingga pembangunan dan rehabilitasi irigasi bisa ditangani lebih cepat oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Stok Beras Nasional Capai Rekor Tertinggi, Mentan Apresiasi Kolaborasi Lintas Sektor

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) didampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kiri) menyampaikan keterangan terkait capaian kinerja satu tahun Kementerian Pertanian di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Pencapaia <b>(ANTARA)</b> Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) didampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (kiri) menyampaikan keterangan terkait capaian kinerja satu tahun Kementerian Pertanian di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Pencapaia (ANTARA)

Di sisi lain, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan seluruh beras yang didistribusikan berasal dari petani lokal dengan kualitas terjamin dan layak konsumsi.

"Jadi perlu masyarakat ketahui bersama bahwa beras Bulog adalah beras yang berkualitas, beras yang sehat, dan beras yang layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan beras kebanggaan masyarakat Indonesia," ujar Rizal saat peluncuran kemasan baru beras Befood Sentra Ramos di Jakarta, Minggu, 2 November 2025.

Bulog memastikan pasokan beras berasal langsung dari petani lokal di berbagai provinsi, menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan petani dan penguatan ketahanan pangan nasional. (Sumber: Antara) 

x|close