Ntvnews.id, Bagkok - Kekacauan melanda penerbangan warga Pakistan yang berangkat dari Sydney menuju Pakistan setelah pesawat mengalami kerusakan teknis, membuat mereka terlantar selama dua hari di Bangkok.
Dilansir dari Thaiger,Jumat, 7 Maret 2025, para penumpang dibiarkan tanpa kepastian selama enam jam di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, pada 1 Maret. Mereka berharap maskapai menyediakan jadwal penerbangan alternatif untuk mengantar mereka kembali ke Pakistan.
Namun, harapan tersebut pupus ketika maskapai tiba-tiba membatalkan penerbangan, menyebabkan kebingungan dan ketegangan di antara para penumpang.
Menurut ARY News, maskapai berusaha mengatasi situasi dengan mengangkut para penumpang ke sebuah hotel yang berjarak satu setengah jam dari bandara. Sayangnya, kondisi hotel yang kurang layak justru memperparah ketidaknyamanan mereka.
Bava Juga: 37 Bandara InJourney Beroperasi 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2025
Masalah semakin bertambah ketika akibat kelalaian maskapai, banyak penumpang gagal mengejar penerbangan lanjutan mereka, yang berdampak pada kekacauan dalam rencana perjalanan mereka. Merasa putus asa, para penumpang akhirnya meminta bantuan dari pihak berwenang Pakistan.
Hingga kini, para penumpang masih terlantar di Bangkok dan frustrasi dengan situasi yang belum menemukan titik terang. Namun, jumlah pasti warga Pakistan yang terdampak belum diketahui, dan maskapai pun belum memberikan pernyataan resmi terkait kejadian ini.
Baca Juga: Terminal 2F Bandara Soetta Beroperasi Khusus Layani Penerbangan Jemaah Umrah
Thai Airways sendiri tengah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, sebuah penerbangan dari Bangkok ke Singapura terpaksa kembali setelah ditemukan retakan pada jendela kokpit, yang menyebabkan pergantian pesawat.
Selain itu, penerbangan Thai Airways TG408 yang berangkat dari Singapura menuju Bandara Suvarnabhumi mengirimkan sinyal darurat saat melintas di atas Teluk Thailand pada 18 Februari. Pesawat akhirnya mendarat dengan selamat di Suvarnabhumi setelah peringatan darurat dipicu akibat kondisi medis di dalam pesawat.