Ntvnews.id, Tokyo - Pemerintah Jepang mencatat meningkatnya jumlah jenazah yang ditemukan tanpa ada keluarga yang mengurus atau mengkremasi, kebanyakan dari mereka meninggal dalam kesendirian.
Data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2023, ditemukan sekitar 42 ribu kasus seperti ini.
"Ini mencakup 2,7 persen dari jumlah kematian pada 2023," ungkap otoritas terkait, dikutip dari Japan Today, Selasa, 8 April 2025.
Survei nasional pertama mengenai jenazah yang tidak diklaim dilakukan oleh kementerian tersebut pada Agustus hingga September tahun lalu, menurut laporan dari media Jepang, NHK.
Baca Juga: PM Jepang Siap ke AS Temui Trump untuk Negosiasi Tarif Baru
"Peningkatan jumlah lansia yang tinggal sendiri dan melemahnya ikatan keluarga telah menyebabkan peningkatan kematian karena sendirian," jelas kementerian.
Jumlah warga lanjut usia tanpa sanak saudara diperkirakan akan terus bertambah, yang pada akhirnya mempersulit pemerintah daerah dalam menangani proses kremasi dan pemakaman secara efisien.
Selama enam bulan pertama tahun 2024, hampir 40 ribu orang di Jepang dilaporkan meninggal dalam kesendirian di kediaman mereka. Dari angka tersebut, sekitar 4.000 jasad baru ditemukan lebih dari satu bulan setelah kematian, dan 130 di antaranya bahkan tidak diketahui keberadaannya hingga satu tahun kemudian, menurut Badan Kepolisian Nasional.
Berdasarkan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jepang memiliki populasi tertua di dunia saat ini. Laporan dari lembaga internasional tersebut menyoroti permasalahan serius yang berkembang, yaitu semakin banyaknya lansia yang hidup dan wafat dalam keterasingan.
Dalam data semester pertama tahun 2024, Badan Kepolisian Nasional mencatat total 37.227 orang yang hidup sendiri ditemukan telah meninggal di rumah, dan lebih dari 70 persen di antaranya berusia di atas 65 tahun.
Sementara diperkirakan 40 persen dari mereka ditemukan dalam waktu satu hari setelah meninggal, data juga menunjukkan hampir 3.939 jenazah baru ditemukan setelah lebih dari sebulan, serta 130 jasad ditemukan terlambat hingga satu tahun sejak kematian.
Dari total 7.498 jasad yang tercatat, kelompok terbanyak adalah mereka yang berusia di atas 85 tahun. Jumlah tertinggi kedua adalah kelompok usia 75–79 tahun dengan 5.920 orang, disusul kelompok usia 70–74 tahun yang menyumbang 5.635 kasus.
Pada awal tahun ini, Institut Nasional Jepang untuk Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial memperkirakan bahwa jumlah lansia berusia 65 tahun ke atas yang hidup sendiri bisa mencapai 10,8 juta jiwa pada tahun 2050.