Ntvnews.id
“Tentu saja (pemerintah) mendukung ekosistem film kita dengan adanya Dana Indonesiana antara lain dengan skema matching fund saya kita akan kita lakukan segera,” ujar Fadli Zon di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa peluncuran program Dana Indonesiana dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat, mengingat masih menunggu persetujuan final. Melalui skema pendanaan ini, para pelaku industri film diharapkan dapat mengakses dana untuk memproduksi karya, sekaligus mendapatkan dukungan pembiayaan dari pihak eksternal.
Baca juga: Wamenbud Ungkap Alasan Film Indonesia Belum Sabet Piala Oscar
“Jadi memang plafon atasnya kita kira-kira sekitar Rp2,5 miliar,” katanya, merujuk pada besaran maksimal dana yang akan dikucurkan melalui program tersebut.
Fadli Zon mengakui bahwa jumlah dana abadi untuk sektor kebudayaan memang dibatasi, seiring keterbatasan anggaran yang tersedia untuk program tersebut. Meski demikian, ia berharap skema ini tetap mampu memberi dorongan signifikan bagi perkembangan perfilman Indonesia.
“Artinya kita memberikan anggaran kepada film yang mendapatkan dukungan dana dari luar yang bisa mendapatkan funding dari luar, kita cocokkan gitu ya, tapi ada plafon tertentu,” jelas Menbud.
Selain bantuan pendanaan, Kementerian Kebudayaan juga memberikan dukungan non-finansial melalui berbagai pelatihan. Di antaranya adalah workshop penulisan skenario, manajemen talenta, serta bantuan perjalanan untuk para insan perfilman yang akan mengikuti festival film internasional.
“Seperti kemarin Rotterdam-Belanda, termasuk nanti di Festival Film Cannes–Prancis dan lain-lain,” tambah dia.
Terkait target penerima Dana Indonesiana, Fadli Zon menegaskan bahwa tidak ada batasan jumlah peserta. Justru, ia berharap banyak sineas ikut berpartisipasi agar dapat diseleksi lebih lanjut.
“Tapi kalau mereka sudah mendapatkan kepercayaan dari lembaga-lembaga institusi film luar, ya kita akan berusaha match-kan,” katanya.
Baca juga: Jumbo Tembus 6,3 Juta Penonton, Geser Dilan 1990 Jadi Film Ke-5 Paling Laris di Indonesia
Kementerian Kebudayaan terus berupaya mewujudkan ekosistem budaya yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Salah satu langkah konkret dalam mendukung visi tersebut adalah melalui program Dana Indonesiana.
Program ini mencakup berbagai inisiatif strategis, mulai dari fasilitasi di bidang kebudayaan, pemanfaatan Dana Abadi Kebudayaan, hingga pemberian beasiswa bagi pelaku budaya.
Fasilitasi di bidang kebudayaan meliputi suport terhadap organisasi kebudayaan dengan menoptimalisasi ruang publik untuk kegiatan budaya, penyelenggaraan kegiatan strategis, stimulan ekspresi budaya, dokumentasi karya atau pengetahuan maestro, penciptaan karya kreatif-inovatif, hingga pendampingan distribusi karya ke tingkat internasional.
Selain itu, Dana Indonesiana juga mendukung kajian terhadap objek pemajuan kebudayaan sebagai bentuk pelestarian dan pengembangan warisan budaya nasional.
(Sumber: Antara)