Ntvnews.id, Jakarta - Dalam Islam, Idul Adha, atau Hari Raya Kurban merupakan salah satu hari besar yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Tidak hanya menjadi momen perayaan dan berbagi daging kurban, Idul Adha menyimpan banyak keutamaan yang sepatutnya direnungkan oleh setiap Muslim. Di balik gemerlapnya ibadah kurban, terdapat nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan yang sangat mendalam.
1. Meneladani Keikhlasan dan Kepatuhan Nabi Ibrahim
Fokus utama Idul Adha adalah mengingat kembali kisah Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, sebagai bukti ketaatan kepada perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim tidak ragu untuk menyembelih putranya sendiri, meskipun dia harus mengorbankan perasaan ayah. Begitu pula dengan Nabi Ismail, yang dengan tulus menerima takdir itu. Kisah ini memberikan teladan yang luar biasa tentang keimanan dan pengorbanan dalam memenuhi perintah Ilahi (QS. Ash-Shaffat: 102-107).
2. Ibadah Kurban sebagai Bentuk Mendekatkan Diri kepada Allah
Dalam Islam, berkurban adalah wujud dari takwa dan rasa syukur kepada Allah. Ibadah kurban bukanlah tentang daging atau darah hewan yang disembelih, tetapi tentang keikhlasan hati seseorang yang melaksanakannya (QS. Al-Hajj: 37). Oleh karena itu, setiap Muslim yang mampu sangat dianjurkan untuk melaksanakan kurban sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT.
3. Momen Memperkuat Solidaritas Sosial
Idul Adha menjadi ajang untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan mempererat tali persaudaraan. Daging kurban yang dibagikan kepada kaum dhuafa, tetangga, dan kerabat mencerminkan ajaran Islam yang menjunjung tinggi nilai keadilan sosial. Ini adalah momen di mana kesenjangan sosial bisa ditekan melalui berbagi rezeki.
Baca juga: Sejarah Idul Adha, Kisah Pengorbanan yang Abadi dalam Jejak Peradaban Islam
4. Menyadarkan Kita akan Makna Pengorbanan
Idul Adha mengajarkan kita bahwa hidup tidak lepas dari pengorbanan. Baik itu pengorbanan waktu, harta, bahkan perasaan. Keikhlasan dalam memberi dan rela melepaskan sesuatu yang dicintai demi kebaikan yang lebih besar menjadi nilai inti dari Idul Adha. Pesan ini sangat relevan di era modern, di mana individualisme sering kali mengikis rasa empati dan solidaritas.
5. Keutamaan Puasa Arafah
Bagi yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji, puasa Arafah yang dilakukan pada 9 Dzulhijjah menjadi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda, “Puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa besar pahala yang diberikan oleh Allah SWT pada hari-hari menjelang Idul Adha.
6. Waktu yang Mustajab untuk Berdoa
Hari-hari menjelang Idul Adha, termasuk hari Arafah, dikenal sebagai waktu yang sangat mustajab untuk berdoa. Banyak ulama menyebutkan bahwa doa yang dipanjatkan pada hari Arafah tidak akan ditolak. Oleh karena itu, selain berkurban dan berbagi, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak zikir, istighfar, dan doa pribadi pada hari-hari ini.
7. Mengajarkan Nilai Kepedulian Lingkungan dan Hewan
Dalam pelaksanaan kurban, Islam mengatur adab penyembelihan hewan dengan penuh kasih sayang dan tanpa menyiksa. Ini mengajarkan kita untuk memperlakukan hewan dengan baik, serta menjaga lingkungan sekitar saat melaksanakan kurban agar tetap bersih dan aman. Nilai-nilai ini sangat relevan di tengah isu global tentang perlakuan terhadap hewan dan lingkungan hidup.
tiap tanggal 10 Dzulhijjah. Idul Adha memiliki banyak keutamaan yang harus diingat oleh setiap Muslim, selain hanya menjadi acara perayaan dan berbagi daging kurban. Ada nilai spiritual, sosial, dan kemanusiaan yang sangat mendalam di balik kegembiraan ibadah kurban.