Ade Fitrie Kirana Usulkan Ikan Jadi Menu Tetap Program Makan Bergizi Gratis

Ntvnews.id, Jakarta - Artis yang juga menjadi Ketua Yayasan Peduli Perlindungan Anak (YPPA), Ade Fitrie Kirana mengusulkan ikan dan menu olahan hasil laut lainnya menjadi menu tetap Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program Makan Bergizi Gratis yang dicetuskan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto sejak tanggal 6 Januari 2025 di 26 provinsi Indonesia dengan menargetkan siswa-siswi PAUD hingga SMA serta ibu hamil dan menyusui.

"Anak yang mendapat manfaat MBG ini sedang masa pertumbuhan sehingga membutuhkan konsumsi zat gizi termasuk protein yang tinggi pula. Kami mengusulkan ikan sebagai menu makanan tetap. Ikan dan olahannya juga merupakan sumber vitamin A disamping vitamin lainnya dan juga mengandung berbagai mineral. Ikan pun kaya akan manfaat dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan anak yang maksimal," kata saat ditemui di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, pada Senin, (19/5/2025).

Ia menambahkan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan uji coba menu makan siang dengan lauk olahan ikan bagi anak-anak sekolah namun belum serempak dilaksanakan diseluruh Indonesia.

"Indonesia punya ikan yang berlimpah, mulai dari ikan cakalang, ikan layang, hingga ikan-ikan budi daya seperti nila, patin, dan gabus. Belum lagi ikan-ikan lokal sudah dikenal masyarakat," kata dia.

Selain itu, menu ikan yang disajikan dalam makan siang diharapkan memberi pengetahuan dan pembelajaran bagi anak-anak sekolah tentang pentingnya menjaga kelestarian laut dan sumber daya perikanan.

Ade Fitrie Kirana melihat, masyarakat masih memandang ikan sebagai sumber protein hewani kelas dua setelah daging, susu, dan telur. Inilah yang menyebabkan kurang populernya ikan sebagai menu Makan Bergizi Gratis.

"Padalah, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kandungan gizi ikan sangat tinggi terutama adanya kandungan Omega 3 untuk kecerdasan anak," ujarnya.

Tak lupa, Ade Fitrie Kirana menyoroti pentingya kecukupan nasi, sayur dan buah dengan kandungan kalori, karbohidrat, protein, lemak, serat dan sodium yang disesuaikan bagi anak dalam menu makan siang ini.

"Tak kalah penting, faktor kesehatan dan keamanan pengolahan makanan dari persiapan, memasak, distribusi sampai penanganan perangkat makan yang digunakan wajib mengikuti standar. Ini semua untuk menjamin generasi emas Indonesia mendatang," ujarnya memungkasi.