Ntvnews.id, Meksiko City - Otoritas kesehatan Meksiko mengonfirmasi adanya 22 kasus campak, menyusul wabah di Amerika Serikat yang telah menyebabkan dua kematian dan menginfeksi lebih dari 200 orang.
Menurut laporan otoritas Meksiko, dari 416 kasus yang diduga sebagai campak di negara tersebut sepanjang tahun ini, sebanyak 22 kasus telah terverifikasi hingga 9 Maret.
Sebagian besar kasus, yaitu 18 di antaranya, ditemukan di negara bagian Chihuahua yang berbatasan langsung dengan Texas, AS.
Baca Juga: Virus Marburg yang Mematikan Kini Sudah Tewaskan 9 Orang
"Ada dua kasus impor, dan 20 lainnya berkaitan dengan kasus impor," demikian isi laporan kesehatan Meksiko, seperti dikutip dari AFP, Sabtu, 15 Maret 2025.
Di wilayah barat Texas dan negara bagian tetangga, New Mexico, lebih dari 130 kasus campak telah terdeteksi tahun ini, dengan mayoritas pasien adalah anak-anak yang belum menerima vaksin.
Di Meksiko sendiri, lebih dari separuh kasus yang dikonfirmasi terjadi pada anak-anak di bawah usia sembilan tahun, sementara pasien tertua yang tercatat berusia 19 tahun.
Sebagai perbandingan, tahun lalu Meksiko hanya mencatat tujuh kasus campak, yang semuanya terkait dengan infeksi dari luar negeri.
Baca Juga: Virus Marburg Diduga Sebabkan 8 Warga Tanzania Meninggal
Campak merupakan penyakit yang sangat menular dan menyebar melalui droplet pernapasan, dengan virus yang dapat bertahan di udara hingga dua jam setelah individu yang terinfeksi meninggalkan area tersebut.
Penyakit ini menyebabkan demam, gangguan pernapasan, serta ruam, namun dalam beberapa kasus dapat menimbulkan komplikasi serius seperti pneumonia, peradangan otak (ensefalitis), hingga kematian.