Ntvnews.id
Unjuk rasa yang bertepatan dengan peringatan 88 tahun Kota Davao ini berubah menjadi aksi solidaritas bagi Duterte, dengan doa bersama dan yel-yel mendukung kepulangannya di Rizal Park, dekat balai kota.
Duterte ditangkap di Bandara Internasional Manila pada Rabu, 12 Maret 2025, saat tiba dari Hong Kong dan langsung dibawa ke Den Haag untuk menjalani persidangan.
Ia diduga bertanggung jawab atas ribuan pembunuhan di luar hukum selama pemerintahannya.
Pada Jumat, 14 Maret 2025, Duterte muncul melalui tautan video di hadapan Ruang Praperadilan Satu ICC dalam sidang awal yang dipimpin Hakim Julia Antoanella Motoc.
Baca juga: Eks Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditahan di Pusat Penahanan Scheveningen
Sidang ini bertujuan mengonfirmasi identitasnya, menyampaikan hak-haknya, mengajukan dakwaan resmi, serta menetapkan jadwal sidang konfirmasi dakwaan.
Wakil Presiden Sara Duterte, putri Duterte, menyampaikan kepada para pendukungnya bahwa sang ayah tetap tegar dan meyakini segalanya akan berjalan baik. Ia juga mengunjungi Duterte di fasilitas penahanan ICC sebelum sidang berlangsung.
Selama masa kepemimpinan Duterte (2016–2022), operasi antinarkoba di Filipina menewaskan sedikitnya 6.252 orang.
Kelompok hak asasi manusia mengklaim bahwa total korban tewas dalam perang melawan narkoba mencapai 27.000 orang, termasuk mereka yang menjadi sasaran pembunuhan di luar hukum.
(Sumber: Antara)