Total 554 WNI Dievakuasi Dalam Operasi Pembebasan di Myanmar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Mar 2025, 13:16
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memberikan keterangan pers di Terminal 3 VIP Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Selasa (18/03) terkait pembebasan WNI dari Myanmar. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan memberikan keterangan pers di Terminal 3 VIP Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Selasa (18/03) terkait pembebasan WNI dari Myanmar. (Antara)


Ntvnews.id, Jakarta -Sebanyak 554 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban eksploitasi dalam penipuan daring berhasil dievakuasi oleh pemerintah melalui operasi pembebasan di wilayah konflik Myawaddy, Myanmar.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Budi Gunawan, dalam konferensi pers di Terminal 3 VIP Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, mengungkapkan bahwa ratusan WNI tersebut dipulangkan dari Myawaddy ke Kota Maesot, Thailand, melalui 2nd Friendship Bridge di perbatasan kedua negara pada Senin 17 Maret lalu. 

"Dari 554 orang WNI ini terdiri dari 449 laki-laki, 105 perempuan. Dan mereka ini adalah korban perempuan daring berskala besar di wilayah Myawaddy tepatnya di perbatasan antara Myanmar dan Thailand," katanya, Selasa 18 Maret 2025.

Baca Juga : Kemlu Pastikan 400 WNI Korban Eksploitasi di Myanmar Kembali ke RI

Budi menyebutkan bahwa para WNI yang menjadi korban penipuan daring dan berhasil dievakuasi dari Myawaddy berasal dari berbagai provinsi, antara lain Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, dan Sulawesi Utara. 

Selama berada dalam tawanan di Myawaddy, mereka mengalami berbagai bentuk tekanan, termasuk kekerasan fisik dan psikologis.

"Bahkan dari para korban ini mendapat ancaman akan diambil organ tubuhnya untuk dijual, mana kala target yang diberikan tidak sesuai," ujarnya.

Budi menjelaskan bahwa operasi pembebasan WNI ini dilakukan secara senyap melalui kerja sama bilateral antara Indonesia dan Thailand, sehingga proses pemulangan dapat berlangsung dengan cepat.

Baca Juga : Malaysia Usir 300 Imigran Gelap Myanmar Sekaligus

Sebelum dipulangkan ke tanah air, para korban penipuan daring menjalani pemeriksaan kesehatan serta proses National Referral Mechanism di Maesot untuk mengidentifikasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

 Setelah itu, mereka diberangkatkan ke Bangkok menggunakan sembilan bus dalam perjalanan darat selama sembilan jam, sebelum akhirnya diterbangkan ke Indonesia melalui Bandara Don Mueang Bangkok menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Budi menambahkan bahwa pemerintah akan melanjutkan penyelidikan terhadap kasus ini, dengan Polri bertugas memeriksa para korban untuk mengungkap jaringan pelaku penipuan daring.

"Upaya hukum kepada pelaku, yang terlibat dalam jaringan TPPO ini kita akan terus buru dan diungkap. Oleh karenanya hasil asesment ini menunjukkan langkah tindak lanjut oleh Polri," paparnya..

Baca Juga : Detik-detik Momen Pengambilan Sumpah WNI Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy

Sementara itu, ratusan WNI yang menjadi korban akan ditampung sementara di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, guna memastikan mereka mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

"Korban juga akan mendapatkan bantuan logistik, layanan kesehatan, sebelum mereka dipulangkan ke wilayah masing-masing rumahnya. Kita juga akan memastikan apakah mereka semua korban, atau ada indikasi pelaku," ujarnya.

Dia mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah tergiur oleh tawaran pekerjaan di luar negeri dengan gaji besar tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut.

(Sumber: Antara) 

x|close