Terusan Suez Alami Kerugian Rp13,2 Triliun per Bulan Akibat Konflik Regional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Mar 2025, 17:40
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Dua orang pria melihat sebuah kapal kargo yang melakukan perjalanan di Terusan Suez di Ismailia Governorate, Mesir, pada 13 Juli 2024. Ilustrasi - Dua orang pria melihat sebuah kapal kargo yang melakukan perjalanan di Terusan Suez di Ismailia Governorate, Mesir, pada 13 Juli 2024. (Antara)

Ntvnews.id, Kairo - Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi mengungkapkan bahwa Terusan Suez mengalami kerugian sekitar US$800 juta (sekitar Rp13,2 triliun) setiap bulan akibat kondisi keamanan di wilayah tersebut.

"Karena situasi di kawasan ini, negara mengalami kerugian pendapatan sekitar US$800 juta per bulan dari Terusan Suez,” kata Sisi seperti dikutip penyiar eXtra News, Selasa 18 Maret 2025.

Sisi sebelumnya menyatakan bahwa Mesir telah kehilangan sekitar US$583 juta (sekitar Rp9,6 triliun) per bulan sepanjang 2024 akibat situasi di Laut Merah, dengan pendapatan Terusan Suez turun lebih dari 60 persen dibandingkan 2023.

Baca Juga: PM Mesir dan Palestina Bahas Rencana Rekonstruksi Gaza

Pada akhir pekan, Amerika Serikat melancarkan puluhan serangan terhadap wilayah utara dan tengah Yaman yang dikuasai Houthi, termasuk ibu kota Sanaa. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 50 orang dan melukai hampir 100 lainnya.

Sebagai balasan, Houthi menyerang kapal induk AS Harry S. Truman serta kapal-kapal perang lainnya di Laut Merah dengan rudal dan pesawat nirawak (drone).

Baca Juga: Presiden Mesir Undang Trump ke Kairo, Mau Bahas Krisis Timur Tengah

Pada Minggu 16 Maret malam, pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, mengumumkan larangan bagi semua kapal milik AS dan Israel untuk melewati Laut Merah serta Laut Arab.

(Sumber: Antara)

x|close