Ntvnews.id, Jakarta - Keputusan Presiden Prabowo Subianto yang akan menghapuskan sistem kuota impor, terutama pada produk yang menyangkut hidup orang banyak, mendapatkan dukungan. Sebab, kuota impor dinilai hanya menguntungkan kartel.
Kebijakan Prabowo itu dianggap membuka peluang bagi siapa pun untuk dapat melakukan impor.
“Siapa saja boleh, jadi kita apresiasi apa yang disampaikan presiden itu,” ujar Koordinator Tim 8 Prabowo-Gibran, Wignyo Prasetyo, Kamis, 10 April 2025.
Menurut Wignyo, selama ini sistem kuota impor hanya menguntungkan kelompok-kelompok tertentu saja.
“Tentu dengan adanya kuota impor selama ini yang diuntungkan mereka para kartel. Kartel yang untung hingga triliunan rupiah, dan harga selalu tinggi. Contoh, harga daging selalu tinggi, tapi kalau dbebaskan harga bisa bersaing," jelas Wignyo.
Atas itu pihaknya akan terus mengawal kebijakan Presiden Prabowo tersebut. Sebab, kata dia jangan sampai keputusan itu nanti tidak dijalankan oleh para bawahan Prabowo.
"Harus kita kawal ketat keputusan presiden ini. Takutnya enggak dijalankan oleh bawahannya. Sebab ini juga kan ‘sensitif’ perlu ada pengawalan yang ekstra,” papar Wignyo yang juga Ketua Umum Masyarakat Peduli Pangan Nasional (Mappan).
“Memang sudah saatnya sistem kuota impor berbasis kuota dhentikan,” imbuhnya.