Ntvnews.id, Jakarta - Kondisi Jalan Kalijati yang berubah warna dan kotor memicu kemarahan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pria yang akrab disapa KDM ini tak bisa menahan emosinya saat melihat langsung kerusakan di jalur strategis tersebut yang diakibatkan oleh aktivitas truk pengangkut tanah dari proyek galian.
"Ini jalur jalan Kalijati, saya sudah tiga kali nyemprot jalan ini, karena saya merasa tidak nyaman jalan jadi kecoklat-coklatan," kata KDM, dikutip dari unggahan akun Instagram pribadinya, Jumat, 18 April 2025.
"Ini akibat adanya angkutan tanah, yang diangkut oleh truk-truk besar, padahal orang memiliki usaha galian tentu dapat keuntungan. Tapi pengambilan keuntungan tidak boleh memberikan kerugian pada orang lain, merusak fasilitas umum," sambungnya.
Tidak hanya sekadar marah, Dedi Mulyadi langsung turun tangan ke lokasi galian dan meminta pertanggungjawaban pihak pengelola. Ia mempertanyakan penerapan standar keselamatan dan kesehatan kerja (K3) serta etika penggunaan fasilitas umum.
Lihat postingan ini di Instagram
"Anda belajar K3 gak? Ada standarisasi kerja, kenpa Anda mengotori jalan? Saya tiga kali nyiram di gerbang Tol Kalijati," tegasnya saat berdialog langsung dengan pekerja lapangan.
KDM juga menegaskan bahwa aktivitas komersial seperti penggalian tanah memang sah dilakukan, namun tidak boleh sampai merugikan masyarakat luas.
"Anda lihat gak ke depan? Jalan ancur kotornya luar biasa. Punya standar kerja gak? Itu saya stop dulu. Jalan hancur kotornya luar biasa. Anda dapat untung tapi rakyat tidak boleh dirugikan," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Dedi Mulyadi juga meminta untuk memeriksa standar truk yang melintas, termasuk tonase dan kelayakannya.
"Saya nanya, truk ini standar kerja gak? Kita cek berapa ton," ucapnya dengan serius.
Setelah itu, Dedi Mulyadi menanyakan izin usaha pertambangan. Lalu ia dengan tegas mencabut izin tersebut sebab dianggap tidak beres.