Ntvnews.id, Taheran - Iran menuduh Israel berusaha "menghancurkan" pembicaraan yang sedang berlangsung antara negara tersebut dan Amerika Serikat (AS) mengenai program nuklir Iran.
Teheran mengklaim bahwa Tel Aviv tengah berusaha mengganggu dialog yang sedang dilakukan antara kedua negara.
Dilansir dari Reuters, Rabu, 23 April 2025, Program nuklir Iran telah lama menjadi sumber ketegangan dengan negara-negara Barat. Baru-baru ini, Iran dan AS telah mengadakan dua putaran perundingan nuklir, yang pertama di Oman dan yang kedua di Roma, Italia.
Teheran dan Washington, yang telah menjadi musuh sejak Revolusi Islam 1979, dijadwalkan untuk bertemu lagi dalam perundingan nuklir putaran ketiga yang dimediasi oleh Oman.
Baca Juga: Kelakar Adik Kim Jong Un Soal Nuklir Korea Utara
Di tengah upaya diplomatik tersebut, Kementerian Luar Negeri Iran mengungkapkan tuduhan terhadap Israel yang dianggap berusaha mengganggu dan merusak pembicaraan nuklir.
"Semacam koalisi sedang dibentuk untuk merusak dan mengganggu proses diplomatik ini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baqaei, kepada wartawan, menyebutkan bahwa Israel berada di balik upaya tersebut.
"Selain itu, ada beberapa kelompok di AS yang menghasut perang, termasuk tokoh-tokoh dari berbagai faksi," tambahnya.
Baca Juga: Trump Mendadak Pecat Lebih dari 300 Staf Badan Nuklir Nasional
Sebuah laporan dari media AS, New York Times (NYT), pada Kamis, 17 April 2025, mengungkapkan bahwa Presiden AS Donald Trump telah mencegah Israel untuk melakukan serangan terhadap situs nuklir Iran dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap menegaskan bahwa negaranya tidak akan membiarkan Teheran memperoleh senjata nuklir.
Negara-negara Barat dan Israel, yang dianggap sebagai satu-satunya negara dengan senjata nuklir di Timur Tengah, telah lama menuduh Iran berusaha untuk memperoleh senjata nuklir, meskipun Teheran selalu membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil.