Kronologi Anak Luhut Gerebek Aksi Separatis Bawa Poster 'FREE Papua, Aceh, Maluku' di Sidang PBB

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Apr 2025, 15:03
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Asisten Penasehat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia (Aspenmil?PTRI) di New?York, Kolonel Kav?Paulus?Pandjaitan, tengah melaporkan aksi provokatif sekelompok orang berkaitan dengan gerakan separatis. Asisten Penasehat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia (Aspenmil?PTRI) di New?York, Kolonel Kav?Paulus?Pandjaitan, tengah melaporkan aksi provokatif sekelompok orang berkaitan dengan gerakan separatis. (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah insiden diplomatik melibatkan delegasi Indonesia di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, menjadi sorotan publik setelah terekam dalam sebuah video viral.

Peristiwa tersebut memperlihatkan aksi penggerebekan terhadap sekelompok peserta Forum Tetap PBB tentang Isu-Isu Adat (UNPFII) yang membawa poster bertuliskan “FREE ACEH”, “FREE MALUKU”, dan “FREE PAPUA”.

Kejadian ini berlangsung di tengah pelaksanaan sidang ke-24 UNPFII yang digelar pada 21 April 2025. Sidang ini berfokus pada penerapan Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat dalam sistem negara anggota dan PBB.

Insiden bermula ketika delegasi Indonesia mendapat informasi bahwa ada peserta forum yang berasal dari masyarakat adat wilayah Aceh, Maluku, dan Papua, diduga menyusupkan narasi separatis dalam forum tersebut dengan membawa selembaran kertas dan flayer tulisan provokatif.

Aksi mereka langsung direspons cepat oleh pihak perwakilan Indonesia di New York. Letnan Kolonel Kav. Paulus Pandjaitan, Asisten Penasehat Militer Perwakilan Tetap Republik Indonesia (Aspenmil PTRI), turun langsung ke lokasi untuk memastikan tindakan tersebut dihentikan.

Menariknya, Paulus merupakan putra dari Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Ketua Dewan Energi Nasional.

“Security sedang menggerebek, lagi digerebek mau ngambil, jelas-jelas free Papua itu, ya, that’s free Papua, free Maluku. Saat ini kita sudah laporkan ke eksekutif PBB, dan saat ini sudah bertindak,” kata Paulus.

Petugas keamanan kemudian bergerak cepat. Mereka memberikan peringatan kepada peserta forum yang mengenakan pakaian adat tersebut, serta menyita semua materi visual yang mengandung muatan separatis.

Salah satu dari peserta yang terlibat dalam aksi itu terlihat menyampaikan, "Understand, understand," saat petugas mengamankan barang-barang mereka.

Pemerintah Indonesia menilai tindakan membawa flayer bertuliskan “FREE ACEH”, “FREE MALUKU”, dan “FREE PAPUA” sebagai bentuk provokasi dan upaya mencemarkan nama baik negara di forum internasional. Delegasi RI telah melaporkan kejadian tersebut secara resmi ke pihak eksekutif PBB.

x|close