Menkes: Apa yang Saya Omongin Dinilai Salah Semua

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Mei 2025, 05:00
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (Ntvnews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin berjanji akan memperbaiki komunikasi publiknya. Ini dilakukan guna mencegah kegaduhan di masyarakat. Walau begitu, ia mengaku heran karena sejumlah pernyataan yang belakangan disorot, sesungguhnya sudah pernah disampaikan pada beberapa kali kesempatan, selama satu tahun terakhir ke belakang.

"Apa yang saya omongin sekarang (dinilai) salah semua, niatnya sebenarnya baik," ujar Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Senin, 26 Mei 2025.

Budi merespons salah satu pernyataan yang belakangan disorot, terkait pendapatan atau gaji yang berkaitan dengan sehat tidaknya seseorang. Pernyataan itu, kata dia sesungguhnya mengarah ke definisi negara maju menurut World Bank, dengan rata-rata penghasilan setiap warganya berkisar Rp 15 juta.

Sementara rata-rata pendapatan warga Indonesia saat ini berada di Rp 5 juta. Demi meningkatkan pendapatan itu, faktor utamanya adalah kesehatan seseorang.

"Untuk jadi negara maju kita harus rata-rata pendapatan Rp 15 juta, dan kita harus ngangkat bersama-sama kan untuk jadi negara maju, untuk bisa jadi ke sana masyarakatnya harus sehat," jelas dia.

"Tetapi apapun yang saya omongin sekarang, dipotong dan disebarkannya seperti itu, saya juga bingung apa yang terjadi," imbuhnya

Hal yang sama terjadi pada penjelasan Budi soal ukuran jeans pria 33-34 lebih cepat menghadap Allah. Hal ini, kata dia sejalan dengan hasil cek kesehatan gratis (CKG) yang menunjukkan angka diabetes, obesitas, sampai hipertensi relatif tinggi.

"Dan soal lingkar perut ini sudah saya omongin sejak setahun yang lalu, akhir-akhir kemudian viral disebarkan," jelas dia.

Ia mengatakan, faktor risiko termasuk lingkar perut berlebih bisa meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit jantung hingga stroke.

Kekhawatiran Budi, sejalan dengan data BPJS Kesehatan terkait penyakit terbanyak paling bikin rugi pemerintah sepanjang 2024.

x|close