Awal Mula Kasus Ormas PP Kuasai Lahan Parkir RSUD Tangsel hingga Raup Rp7 Miliar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Mei 2025, 11:16
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Polisi mengamankan puluhan preman yang menyamar sebagai jukir di RSU Kota Tangerang Selatan, Banten. Polisi mengamankan puluhan preman yang menyamar sebagai jukir di RSU Kota Tangerang Selatan, Banten.

Ntvnews.id, Jakarta - Pengungkapan kasus intimidasi yang melibatkan organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) di depan RSUD Tangerang Selatan menjadi sorotan publik. Di balik insiden yang tampak seperti keributan biasa, polisi menemukan praktik ilegal yang telah berlangsung selama bertahun-tahun dengan potensi kerugian negara mencapai miliaran rupiah.

Semua bermula pada Rabu, 21 Mei 2025. Hari itu, vendor resmi yang memenangkan lelang pengelolaan parkir RSUD Tangsel hendak memasang sistem parkir otomatis di kawasan rumah sakit.

Namun, aktivitas tersebut langsung dihentikan paksa oleh sekelompok orang yang mengaku bagian dari ormas Pemuda Pancasila. Mereka melakukan intimidasi agar pengelolaan parkir tetap di tangan mereka.

Merespons laporan yang masuk, polisi segera turun tangan. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa kelompok ini telah menguasai area parkir RSUD Tangsel secara ilegal sejak tujuh tahun silam. Dalam periode itu, mereka diduga telah meraup keuntungan sebesar Rp 7 miliar dari pengelolaan liar tersebut.

“Kelompok ini telah mengelola lahan parkir tanpa izin resmi dan menggunakan cara-cara kekerasan untuk mempertahankannya,” kata Ade Ary dalam keterangan resminya.

Pada malam hari di tanggal yang sama, petugas gabungan melakukan penyergapan di lokasi kejadian. Sebanyak 30 orang diamankan dan dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. Dalam dokumentasi yang dirilis ke media, para pelaku tampak dibaringkan tengkurap di pinggir jalan saat proses penangkapan.

Tak lama berselang, jumlah tersangka bertambah menjadi 31 orang setelah polisi menetapkan Muhammad Reza alias OP, Ketua MPC Pemuda Pancasila Tangerang Selatan, sebagai otak di balik operasi ini. OP hingga kini masih buron dan menjadi target pencarian intensif aparat.

Dalam konferensi pers pada Senin, 26 Mei 2025, Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra memperlihatkan foto OP yang diduga kuat berperan sebagai pengendali utama aktivitas ilegal tersebut. Penyidikan masih terus berlanjut untuk mengungkap jaringan yang lebih luas serta aliran dana dari bisnis parkir ilegal ini.

TERKINI

Load More
x|close