Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Emmanuel Macron menyampaikan bahwa hubungan erat antara Prancis dan Indonesia bukan terjadi secara kebetulan, melainkan merupakan hasil dari perjalanan sejarah panjang serta takdir yang menyatukan kedua bangsa.
Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Macron saat menghadiri jamuan makan malam kenegaraan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu malam.
“12.000 kilometer memisahkan ibu kota kita, namun kita tetap terhubung oleh angin sejarah dan napas takdir bersama,” ujarnya.
Dalam pidatonya, Macron menyebut Prabowo sebagai seorang sahabat, dan juga mengungkapkan kekaguman sejumlah tokoh asal Prancis terhadap Indonesia yang telah muncul sejak abad ke-19.
Baca Juga: Di Depan Macron, Prabowo Sebut Siap Akui Israel Jika Pelestina Merdeka
Beberapa di antaranya adalah penyair Arthur Rimbaud, komponis Claude Debussy, dan fotografer ternama Henri Cartier-Bresson.
Macron juga menyatakan bahwa para seniman, akademisi, pelajar, dan profesional dari kedua negara telah berperan sebagai penghubung budaya yang mempererat hubungan bilateral dari waktu ke waktu.
“Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit,” ucap Macron, mengutip pepatah Indonesia.
Ia juga mengingatkan bahwa Prancis telah mengakui kemerdekaan Indonesia sejak 75 tahun yang lalu sebagai bentuk penghormatan terhadap semangat perjuangan kemerdekaan dan nilai-nilai revolusioner Indonesia, yang dinilainya menjadi sumber inspirasi global.
Baca Juga: Prabowo Sebut RI-Prancis Berbagi Nilai Demokrasi dan HAM dalam Kerja Sama Bilateral
Dalam sambutannya, Macron menegaskan bahwa kunjungannya ke Indonesia bertujuan memperdalam kolaborasi di sektor pertahanan, keamanan, serta kebudayaan.
Direncanakan, Presiden Macron akan berkunjung ke akademi militer yang didirikan oleh Presiden Prabowo, di mana para calon perwira TNI mulai diperkenalkan dengan bahasa Prancis.
Di hadapan para undangan kenegaraan, Macron juga menyampaikan undangan resmi kepada Presiden Prabowo untuk hadir sebagai tamu kehormatan dalam peringatan Hari Bastille pada 14 Juli mendatang di Paris.
“Bersama-sama kita akan berhasil,” ujar Macron menutup sambutannya dalam bahasa Indonesia.