A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Presiden Korsel yang Baru Janji Bakal Buka Dialog dengan Korut - Ntvnews.id

Presiden Korsel yang Baru Janji Bakal Buka Dialog dengan Korut

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Jun 2025, 10:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Lee Jae Myung, Presiden Baru Korea Selatan Lee Jae Myung, Presiden Baru Korea Selatan (Yonhap)

Ntvnews.id, Seoul - Presiden baru Korea Selatan, Lee Jae Myung, menyampaikan komitmennya untuk menyatukan bangsa yang masih terbelah akibat deklarasi darurat militer yang kontroversial tahun lalu.

Ia juga berjanji akan menghidupkan kembali perekonomian dan mengedepankan pendekatan diplomasi yang pragmatis, dengan berlandaskan kepentingan nasional—termasuk membuka jalur dialog dengan Korea Utara.

Lee resmi menjabat sebagai Presiden Korea Selatan pada Rabu, 4 Juni 2025 memulai masa kepemimpinan selama lima tahun tanpa masa transisi setelah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden yang digelar pada 3 Juni.

Pemilu tersebut dilakukan lebih awal menyusul pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol terkait keputusan darurat militer singkat pada Desember tahun sebelumnya.

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Tunjuk Perdana Menteri dan Pejabat Kunci Pemerintahan Baru

"Siapa pun yang Anda pilih dalam pemilu, saya akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat. Saya akan memeluk dan melayani semua warga negara," ujar Lee dalam pidato pelantikannya di Gedung Majelis Nasional, seperti dilansir dari Yonhap, Kamis, 5 Juni 2025.

Ia melanjutkan bahwa sudah waktunya bagi Korea Selatan untuk mengembalikan stabilitas dan perdamaian yang selama ini dijadikan alat konflik politik. Ia juga menekankan pentingnya pemulihan ekonomi serta penguatan demokrasi yang sempat rusak oleh kekuasaan otoriter.

"Saya akan membentuk pemerintahan yang mendukung dan memfasilitasi, bukan yang mengontrol dan memerintah," tegasnya.

Terkait hubungan antar-Korea, Lee menekankan pentingnya kesiapsiagaan terhadap ancaman dari Pyongyang, tetapi juga membuka kemungkinan kerja sama dan dialog untuk mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan di Semenanjung Korea.

"Kami siap membuka jalur komunikasi dan mendorong kolaborasi dengan Korea Utara demi terciptanya perdamaian abadi," ungkapnya.

Baca Juga: Sosok Lee Jae Myung, Anak Desa yang Kini Pimpin Korea Selatan

"Lebih baik meraih kemenangan tanpa peperangan daripada menang melalui konflik bersenjata. Perdamaian yang diraih tanpa pertumpahan darah adalah bentuk keamanan terbaik," tambah Lee, mengomentari dinamika hubungan yang selama ini tegang dengan Korut.

Dalam kebijakan luar negerinya, Lee menegaskan pentingnya menjaga hubungan pertahanan yang erat dengan Amerika Serikat dan Jepang, sambil menjaga keseimbangan diplomatik melalui pendekatan yang realistis dan mengutamakan kepentingan nasional.

"Kami akan memperkuat kemitraan Korea Selatan-Amerika-Jepang dengan menjadikan aliansi Korea-AS sebagai fondasi, serta menjalin hubungan dengan negara-negara tetangga dengan pendekatan praktis dan berorientasi kepentingan bangsa," jelasnya.

Upacara pelantikan Lee digelar secara sederhana di Majelis Nasional dan hanya dihadiri oleh para pemimpin tiga cabang pemerintahan, anggota kabinet, dan parlemen. Tidak ada tamu atau utusan asing yang hadir.

Sementara itu, pelantikan resmi berskala lebih besar dijadwalkan berlangsung pada 17 Juli, bertepatan dengan peringatan Hari Konstitusi Korea Selatan.

x|close