Pramono Panggil Kadisdik DKI Imbas SPMB Bermasalah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Jun 2025, 17:31
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Pramono Anung Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di DKI Jakarta kembali menjadi sorotan publik. Pada hari pertama pembukaan, Senin, 16 Juni 2025, proses seleksi tersebut diwarnai dugaan manipulasi data domisili calon peserta didik.

Permasalahan ini mencuat di berbagai jenjang pendidikan yang membuka jalur pendaftaran serentak. Sejumlah laporan menyebutkan adanya indikasi ketidaksesuaian alamat yang digunakan calon peserta dengan data resmi yang tercatat, sehingga memicu keresahan di kalangan masyarakat.

Merespons hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan akan segera memanggil Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Nahdiana, guna mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan SPMB yang tengah berjalan.

Pramono Anung <b>(Ntvnews.id/ Adiansyah)</b> Pramono Anung (Ntvnews.id/ Adiansyah)

"Teman-teman sekalian mohon maaf saya tentunya belum mengetahui secara detail mengenai hal ini. Tapi hari ini saya akan panggil Kepala Dinas Pendidikan untuk menindaklanjuti dan juga mendalami apa yang disampaikan tadi," kata Pramono di Gedung DPRD Jakarta, Rabu, 18 Juni 2025. 

Baca Juga: Ramai Orang Tua Bingung Dapat Penolakan di Sistem SPMB Jakarta Gara-Gara Masalah KK

Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam menjamin transparansi dan keadilan dalam proses penerimaan siswa baru, serta untuk memastikan setiap warga mendapatkan hak pendidikan secara merata tanpa praktik manipulatif.

Sebelumnya, proses penerimaan murid baru melalui sistem SPMB Jakarta 2025 memicu kebingungan bagi banyak orang tua. Salah satu penyebab utamanya adalah penolakan sistem akibat persoalan pada Kartu Keluarga (KK), yang menyebabkan sebagian calon siswa gagal melanjutkan proses pendaftaran.

Di Posko SPMB Jakarta Timur yang berlokasi di SMK Negeri 26 Jakarta, Pulogadung, antrean orang tua tampak memadati ruang pelayanan. Mereka datang untuk mencari kejelasan setelah ditolak sistem saat mencoba mendaftarkan anak ke jenjang pendidikan dasar dan menengah.

x|close