A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

PM Jepang Sanae Takaichi Tegaskan Komitmen Perkuat Aliansi dengan AS - Ntvnews.id

PM Jepang Sanae Takaichi Tegaskan Komitmen Perkuat Aliansi dengan AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Okt 2025, 14:19
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi (kanan). Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi (kanan). (ANTARA)

Ntvnews.id, Tokyo - Usai resmi dilantik sebagai Perdana Menteri ke-104 Jepang, Sanae Takaichi menyatakan komitmennya untuk memperkuat aliansi Jepang–Amerika Serikat (AS) dan membangun hubungan saling percaya dengan Presiden AS, Donald Trump. Ia menegaskan kemitraan tersebut sebagai dasar kebijakan luar negeri dan keamanan Jepang.

“Saya akan segera bertemu dengan Presiden Trump. Saya ingin meningkatkan hubungan Jepang-AS ke tingkat yang lebih tinggi. Aliansi Jepang-AS merupakan dasar dari kebijakan luar negeri dan keamanan kami,” ujar Takaichi dalam konferensi pers di Tokyo, Selasa, 21 Oktober 2025.

“Kami tidak hanya akan membahas isu bilateral, tetapi juga bertukar pandangan secara terbuka mengenai berbagai persoalan yang dihadapi kedua negara, seperti di kawasan Pasifik, Timur Tengah, Eropa, dan Ukraina, untuk memperkuat kepercayaan antar pemimpin,” tambahnya.

Baca Juga: PM Jepang Bentuk Pos Kabinet Baru untuk Tangani Urusan Warga Asing

Dalam kesempatan yang sama, Takaichi berjanji untuk menghidupkan kembali diplomasi Jepang dan membawa negaranya kembali ke pusat dunia untuk berkembang.

“Baik di dalam maupun di luar, Jepang menghadapi krisis besar. Kami tidak punya waktu untuk berpangku tangan,” lanjutnya.

Ia menyebut para menteri kabinetnya akan fokus menjalankan misi di bidang masing-masing, baik di majelis rendah maupun tinggi. Takaichi juga menyoroti kondisi politik yang menantang karena Partai Demokrat Liberal (LDP) dan Partai Inovasi Jepang (JIP), yang mendukungnya, tidak memiliki mayoritas di parlemen.

“Kami adalah blok penguasa minoritas, jadi perjalanan ke depan akan sulit, tetapi saya tidak akan pernah menyerah. Kabinet kami mendorong tekad dan kemajuan,” tegasnya.

Beberapa isu prioritas yang ia canangkan meliputi pengendalian harga komoditas, pembentukan sistem cadangan untuk fungsi-fungsi metropolitan, reformasi jaminan sosial, serta revisi Konstitusi. Ia juga berjanji pemerintah akan melakukan “upaya semaksimal mungkin untuk meringankan dampak tarif AS.”

Baca Juga: Purbaya Siapkan Sistem AI untuk Perkuat Pengawasan Bea Cukai dalam Tiga Bulan

Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Malaysia dan KTT APEC di Korea Selatan, Takaichi menyebut kedua pertemuan itu sebagai kesempatan besar untuk bertemu banyak pemimpin dunia serta mempromosikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Presiden AS Donald Trump dijadwalkan menghadiri KTT ASEAN serta mengunjungi Korea Selatan dan Jepang. Dalam unggahannya di platform Truth Social, Trump menyebut terpilihnya Takaichi sebagai perdana menteri perempuan pertama Jepang sebagai berita luar biasa bagi rakyat Jepang yang luar biasa. Ia menegaskan Jepang tetap menjadi mitra penting AS, namun mengingatkan agar Tokyo memperkuat kemampuan pertahanannya.

“Kami bekerja sama dengan Amerika Serikat, tetapi kemampuan pertahanan Jepang sendiri harus diperkuat,” ujar Takaichi menanggapi hal itu.

Sanae Takaichi, 64 tahun, sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keamanan Ekonomi dan dikenal dengan pandangan konservatifnya. Ia juga merupakan satu-satunya pejabat yang secara pribadi pernah mengunjungi Kuil Yasukuni, tempat yang kerap dikaitkan dengan masa lalu militerisme Jepang. Namun, setelah menjadi pemimpin LDP, ia menahan diri untuk tidak berkunjung ke kuil tersebut pada Oktober tahun ini.

Takaichi secara terbuka menyebut dirinya terinspirasi oleh mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dan bertekad menjadi “Iron Lady” Jepang dengan gaya kepemimpinan yang tegas dan berprinsip.

Baca Juga: Pemerintah Tata Ulang 45 Ribu Sumur Minyak Rakyat, Masyarakat Kini Bekerja dengan Lebih Aman

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close