Putin Ancam Eropa, Tegaskan Rusia Siap Hadapi Perang

Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali mengeluarkan pernyataan tegas yang menyoroti negara-negara Eropa yang menurutnya menghambat upaya tercapainya kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina.

Dalam pernyataan yang memicu perhatian internasional itu, Putin menegaskan kesiapan Rusia jika Eropa memilih memulai konflik bersenjata.

Dilansir dari Reuters, Rabu, 3 Desember 2025, komentar tersebut disampaikan Putin menjelang pertemuannya dengan utusan Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff, serta Jared Kushner yang merupakan menantu Presiden Donald Trump. Pertemuan di Moskow itu akan menindaklanjuti perkembangan terbaru terkait proposal perdamaian Rusia-Ukraina yang diinisiasi oleh AS.

"Kami tidak berencana berperang dengan Eropa, tetapi jika Eropa menginginkannya dan memulainya, kami siap sekarang juga," kata Putin.

Baca Juga: Prancis Tangkap 3 Terduga Mata-Mata Rusia

Ketegangan meningkat ketika Putin menyebut negara-negara Eropa telah menjauh dari meja perundingan terkait konflik Ukraina, bahkan memutuskan kontak diplomatik dengan Moskow sepenuhnya.

"Mereka berada di pihak yang berperang," ujar Putin.

Presiden Rusia Vladimir Putin (President of Rusia)

Sementara itu, Jared Kushner sebagai menantu sekaligus utusan khusus Presiden Donald Trump, dijadwalkan tiba di Kremlin pada Selasa untuk melakukan perundingan yang dinilai berisiko tinggi mengenai eskalasi militer Rusia di Ukraina.

Kunjungan Kushner dan Witkoff berlangsung setelah serangkaian aktivitas diplomasi intensif di Florida, Jenewa, dan Abu Dhabi. Washington disebut “optimis” bahwa pertemuan tersebut dapat membuka jalan menuju penyelesaian konflik paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Juga: Prancis Tangkap 3 Terduga Mata-Mata Rusia

Keduanya diperkirakan akan menyampaikan kepada Putin versi terbaru dari rencana AS untuk mengakhiri perang. Rancangan ini dibahas dalam beberapa hari terakhir karena versi sebelumnya menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan sebagian negara Eropa bahwa AS terlalu banyak memberikan kelonggaran kepada Rusia.

Menurut seorang pejabat senior Kyiv, delegasi Ukraina dijadwalkan dapat bertemu dengan Witkoff dan Kushner secepatnya pada Rabu, 3 Desember 2025, dengan kemungkinan lokasi pertemuan di Brussel.