Pengamat Nilai Timnas Indonesia Butuh Proses, Bukan Sekadar Ganti Pelatih

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2025, 16:08
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert memimpin sesi latihan resmi jelang pertandingan Fifa Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/9/2025). Latihan tersebut sebagai ajang persiapan jelang pertandingan melawan Timnas T Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert memimpin sesi latihan resmi jelang pertandingan Fifa Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (4/9/2025). Latihan tersebut sebagai ajang persiapan jelang pertandingan melawan Timnas T (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Pergantian pelatih Timnas Indonesia dari Shin Tae-yong (STY) ke Patrick Kluivert (PK) ternyata belum membawa perubahan signifikan. Hal ini diakui oleh Binder Singh, pemerhati sepak bola, saat diwawancarai Nusantara TV.

Menurut Binder, wajar jika banyak suporter merasa kecewa karena performa tim belum stabil dan hasil yang dicapai masih belum konsisten.

“Pergantian pelatih dari STY ke PK ini ternyata tidak membawa perubahan yang lebih baik ya wajar supporter kita kecewa,” kata Binder Singh.

Namun, ia menekankan pentingnya memberikan waktu bagi pelatih baru, apapun namanya, untuk membangun tim secara menyeluruh.

Baca Juga: Komdis PSSI Jatuhkan 4 Sanksi ke Persiraja, Total Denda Capai Rp110 Juta

“Sekarang yang harus kita pahami, kita harus melihat ke depan. Tentu pelatih baru, siapapun nanti yang akan menjadi bagian dari Timnas Indonesia, perlu kita berikan waktu untuk proses,” ungkapnya.

Binder juga menyoroti tantangan bagi calon pelatih baru, terutama jika belum memiliki pengalaman menangani tim di kawasan Asia.

“Walaupun sudah ada rumor, tapi kalau pelatih baru tersebut belum pernah melatih tim di kawasan Asia, tentu dia akan memulai proses lagi, bukan hanya di level senior tapi di level U-20 kan,” ujar Binder.

Terkait keputusan pemecatan Kluivert, Binder menegaskan bahwa langkah ini bukan semata karena tekanan publik.

Baca Juga: Pengamat Sebut Pelatih Baru Timnas Harus Paham Karakter Permainan Asia

“Bukan hanya dari tekanan publik saja, tapi dari internal, dari pengurus lainnya. Langkah ini harus diambil. Kalau yang saya dapat informasi, untuk mencari pelatih baru itu bukan keputusan satu orang tapi keputusan bersama, artinya melibatkan anggota EXCO dan ketua umum.”

Ia juga menekankan bahwa keputusan sebelumnya untuk bekerja sama dengan pelatih asal Belanda memang sudah seharusnya dievaluasi, bukan hanya dari hasil akhir, tetapi juga dari gaya permainan yang belum stabil.

Menurut Binder, fokus ke depan harus pada proses pembangunan tim, bukan sekadar hasil instan. Memberikan waktu bagi pelatih baru untuk membangun skema permainan, mengembangkan pemain muda, dan menyesuaikan strategi menjadi kunci agar Timnas Indonesia bisa kembali kompetitif di level Asia.

x|close