Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan bahwa penghapusan truk bermuatan lebih atau overdimension overload (Zero ODOL) berpotensi memberi dampak positif bagi perekonomian nasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada dua provinsi di DKI Jakarta dan Jawa Barat, penerapan zero ODOL dapat meningkatkan 30 persen Produk Domestik Bruto (PDB).
“Analisis ini masih terus disempurnakan dari sampel dua provinsi saja kontribusinya bisa mencapai 30 persen terhadap PDB,” ucap AHY di Kemenko Infra, Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.
Lebih lanjut, AHY membantah zero ODOL hanya akan menimbulkan dampak negatif seperti naiknya inflasi dan biaya transportasi.
Baca juga: Menko AHY Ungkap Alasan Alat Berat Tak Langsung Dikerahkan Runtuhnya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
Baca juga: Menko AHY Tegaskan Penanganan ODOL Jadi Atensi Langsung Presiden Prabowo
Menurutnya kebijakan zero ODOL berpotensi mendorong reinvestasi di sektor transportasi barang, menggerakkan industri dalam negeri, membuka lapangan kerja sampai memperkuat UMKM.
Ada pun Menko AHY menargetkan kebijakan zero ODOL akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2027.
Hal tersebut sebagai langkah tegas menuju sistem transportasi dan logistik nasional yang lebih tertib.
"Kita semua sepakat bahwa kebijakan Zero ODOL ini tidak bisa lagi ditunggu-tunggu ataupun ditunda-tunda. Karena itu dengan ikhtiar dan kerja keras kita semua diharapkan tanggal 1 Januari tahun 2027 kebijakan Zero ODOL ini sudah berlaku efektif," ucap AHY.