Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto menargetkan agar seluruh desa di Indonesia sudah teraliri listrik paling lambat pada tahun 2030.
"Ditargetkan oleh Bapak Presiden kepada kami bahwa tidak ada lagi desa yang tidak dapat listrik pada 2029-2030," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.
Menurut Bahlil, pemerintahan Presiden Prabowo memberi prioritas tinggi pada pembangunan jaringan listrik di desa dan dusun yang hingga kini belum mendapatkan akses energi. Pada tahun ini saja, lebih dari 1.100 desa sedang dipasangi jaringan listrik baru sebagai bagian dari upaya percepatan pemerataan energi nasional.
Dari total sekitar 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum memiliki akses listrik, Bahlil menyebut sekitar 250 ribu rumah tangga akan segera mendapatkan sambungan listrik baru.
"Tahun ini kita sekarang lagi pasang 1.100 lebih desa kemudian 250 ribu rumah yang belum ada listrik yang mau dipasang," ucapnya.
Baca Juga: Li Mega, MPV Listrik Buatan Li Auto Terbakar Mendadak
Ia menambahkan bahwa program perluasan akses listrik ini akan terus berlanjut pada tahun 2026 dengan tambahan sekitar 1.000 hingga 2.000 desa. Target akhirnya, sesuai arahan Presiden Prabowo, adalah memastikan seluruh desa di Indonesia telah teraliri listrik pada tahun 2029 atau 2030.
Bahlil menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari perhatian Presiden Prabowo terhadap masyarakat yang tinggal di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Presiden, kata Bahlil, ingin agar fasilitas pendidikan di pedalaman bisa memanfaatkan teknologi pembelajaran digital yang tentunya membutuhkan pasokan listrik yang memadai.
Baca Juga: Rusia Terus Hajar Kyiv, Ukraina Dilanda Pemadaman Listrik Massal
Ia menjelaskan, pembangunan jaringan listrik nasional dilakukan dengan dua pendekatan, yakni melalui pemasangan panel surya di daerah yang sulit dijangkau jaringan konvensional serta penyambungan langsung ke jaringan PLN yang sudah ada. Kedua metode tersebut dijalankan secara paralel untuk memperluas jangkauan listrik sekaligus mendukung transisi energi bersih berbasis tenaga surya.
"Sambil kita paralel untuk mendorong transisi energi dengan memakai tenaga surya. Ini juga kita lagi siapkan ke depan," ujar Bahlil.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (NTVnews.id)