A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Fadli Zon Tegaskan Repatriasi Sebagai Bagian Perjuangan dan Pemulihan Identitas - Ntvnews.id

Fadli Zon Tegaskan Repatriasi Sebagai Bagian Perjuangan dan Pemulihan Identitas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Okt 2025, 12:10
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Kebudayan Fadli Zon dalam forum budaya dunia UNESCO Mondiacult 2025 di Spanyol, Barcelona. Menteri Kebudayan Fadli Zon dalam forum budaya dunia UNESCO Mondiacult 2025 di Spanyol, Barcelona. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa repatriasi merupakan bagian penting dari pemenuhan hak budaya. Hal ini menyinggung upaya pemulangan Koleksi Dubois dari Belanda pekan lalu, yang menjadi bukti keseriusan Indonesia dalam memperjuangkan keadilan sejarah sekaligus memulihkan identitas bangsa.

“Repatriasi benda bersejarah kembali ke negara asal sangat penting untuk memulihkan martabat bangsa dan menyambungkan kembali identitas dengan generasi penerus,” ujar Menbud dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Saat menjadi pembicara dalam forum budaya dunia UNESCO Mondiacult 2025 di Barcelona, Spanyol, Fadli Zon juga menekankan bahwa hak budaya harus dijamin melalui akses publik, partisipasi masyarakat, dan keterlibatan warga dalam pengelolaan kebudayaan.

Di Indonesia, menurut Fadli, hal ini sudah diamanatkan oleh konstitusi, khususnya Pasal 32 UUD 1945, yang menegaskan kewajiban negara untuk memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia, serta menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Komedi Jadi Media Netral untuk Sampaikan Kritik ke Pemerintah

Menbud juga menyoroti pentingnya perlindungan kebebasan berekspresi, pemajuan pengetahuan, dan kearifan lokal.

“Hak budaya berarti setiap orang dan komunitas dapat mengakses, berpartisipasi, memperoleh manfaat, sekaligus ikut mengelola kebudayaan. Budaya tidak boleh menjadi privilese segelintir, tetapi hak hidup bagi semua orang,” tegas Menbud.

Dari sisi ekonomi, Fadli menekankan bahwa budaya merupakan mesin pertumbuhan yang mampu menciptakan lapangan kerja, inovasi, dan pemberdayaan sosial.

“Secara global, sektor industri budaya dan kreatif menyumbang USD 4,3 triliun atau 6 persen ekonomi dunia," katanya.

Menbud menjelaskan bahwa Indonesia tengah mengembangkan berbagai instrumen pembiayaan kebudayaan, termasuk melalui dana abadi kebudayaan Indonesiana, kerja sama dengan negara mitra lewat program dan produksi bersama, serta kemitraan publik dan sektor privat (public private partnership) dalam pengembangan infrastruktur budaya.

Baca Juga: Menbud Fadli Zon: IIBF 2025 Jadi Ajang Diplomasi Budaya Lewat Buku

Partisipasi Indonesia di Mondiacult 2025 menjadi bagian penting dari diplomasi budaya.

“Indonesia membawa pesan bahwa budaya adalah pilar penting, baik sebagai hak yang dijamin, maupun sebagai kekuatan ekonomi global. Kehadiran kita di Barcelona menegaskan posisi Indonesia sebagai bangsa berperadaban besar yang siap memimpin dialog budaya dunia,” tutupnya.

Sumber: ANTARA

x|close