A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

BMKG: Gempa di Gunung Salak Dipicu Aktivitas Sesar Cianten, Bukan Gunung Api - Ntvnews.id

BMKG: Gempa di Gunung Salak Dipicu Aktivitas Sesar Cianten, Bukan Gunung Api

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2025, 00:05
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ahli Seismologi BMKG, Pepen Supendi dalam sosialisasi mitigasi bencana dan kegempaan di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 4 November 2025. ANTARA/M Fikri Setiawan Ahli Seismologi BMKG, Pepen Supendi dalam sosialisasi mitigasi bencana dan kegempaan di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 4 November 2025. ANTARA/M Fikri Setiawan (Antara)

Ntvnews.id, Kabupaten Bogor — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa serangkaian gempa yang mengguncang kawasan Gunung Salak pada 20 September 2025 dipicu oleh aktivitas Sesar Cianten, bagian dari sistem Sesar Bayah–Salak. Gempa tersebut dikategorikan sebagai gempa tektonik, bukan vulkanik.

Ahli Seismologi BMKG, Pepen Supendi, menjelaskan bahwa hasil analisis gelombang seismik dan pemetaan Badan Geologi menunjukkan gempa di wilayah tersebut berasal dari pergeseran lapisan tanah akibat pergerakan sesar aktif.

“Dari karakter gelombangnya terlihat jelas bahwa ini gempa tektonik akibat sesar aktif, bukan karena aktivitas magma,” ujar Pepen usai sosialisasi mitigasi bencana dan kegempaan di Pamijahan, Bogor, Selasa, 4 November 2025.

Ia menyebut, segmen Sesar Cianten melintasi Kecamatan Pamijahan hingga bagian barat dan timur Gunung Salak. Karena itu, wilayah ini memang rentan mengalami gempa kecil secara berkala.

Dengan jumlah stasiun seismik yang kini mencapai lebih dari 550 unit di seluruh Indonesia, BMKG mampu mendeteksi getaran kecil secara lebih akurat dibandingkan masa lalu.
“Kalau dulu ibarat menjaring ikan besar saja yang tertangkap. Sekarang jaringnya rapat, gempa kecil pun bisa terdeteksi,” katanya.

Baca Juga: Gempa Dangkal Magnitudo 4,6 Guncang Barat Daya Donggala

Pepen menegaskan, gempa-gempa kecil tidak selalu menandakan potensi bahaya besar karena dampaknya bergantung pada kondisi tanah dan kekuatan bangunan di permukaan.

Sementara itu, Pakar Kebencanaan Budi Pranowo, mantan Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, menilai gempa-gempa kecil seperti di Gunung Salak justru membantu melepaskan energi bawah tanah secara bertahap.

“Gempa kemarin rata-rata di bawah magnitudo 3,5. Itu seperti kedutan kecil, energinya keluar sedikit demi sedikit agar tidak menumpuk jadi gempa besar,” jelasnya.

Budi menambahkan, gempa utama pada 20 September 2025 berkekuatan 3,2 magnitudo dengan 43 kali gempa susulan yang berintensitas lebih kecil. Menurutnya, fenomena ini tergolong wajar di daerah yang aktif secara geologis. Ia juga mengingatkan bahwa wilayah ini memiliki sejarah gempa signifikan, termasuk gempa 4,8 magnitudo di Cibubian pada 2012 yang merusak puluhan rumah.

Baca Juga: Kakek yang Hilang di Gunung Salak Akhirnya Ditemukan, Sudah Tak Bernyawa

“Kalau dilihat dari karakteristiknya, kawasan ini memang sudah merupakan jalur sesar aktif. Karena itu masyarakat harus terbiasa dan tidak panik ketika gempa terjadi,” ujar Budi.

BMKG menegaskan bahwa gempa tektonik di sekitar Gunung Salak tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanik maupun operasional panas bumi. Data menunjukkan sumber energi berasal dari pergeseran sesar aktif.

Pepen Supendi mengimbau masyarakat agar selalu menerapkan langkah keselamatan saat gempa terjadi, seperti tetap tenang, mencari area terbuka, dan memperhatikan kondisi bangunan di sekitar.

Pemerintah Kabupaten Bogor bersama BPBD, BMKG, dan Star Energy juga terus melakukan edukasi mitigasi bencana agar masyarakat memahami tindakan yang tepat sebelum, saat, dan sesudah gempa.

(Sumber: Antara) 

x|close