Ntvnews.id, Tokyo - Jumlah insiden terkait beruang dilaporkan meningkat di berbagai wilayah Jepang, termasuk Kyoto. Untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, pemerintah Kyoto mulai memasang rambu peringatan yang dapat dipahami wisatawan mancanegara.
Dilansir dari Straits Times, Rabu, 3 Desember 2025, rambu-rambu setinggi 1,7 meter dengan lebar 45 sentimeter bertuliskan ‘Waspadalah terhadap beruang’ akan disediakan dalam empat bahasa: Inggris, Mandarin, Korea, dan Jepang.
Rambu tersebut menampilkan ilustrasi beruang hitam Asia, serta memberikan instruksi agar orang berjongkok dan melindungi kepala serta leher dengan lengan jika bertemu beruang dari jarak dekat.
Baca Juga: Serangan Beruang Lukai 11 Murid dan Guru
Setiap rambu juga dilengkapi kode QR yang mengarahkan pengunjung ke situs resmi pemerintah Prefektur Kyoto mengenai penampakan beruang. Hingga saat ini, Kyoto telah memasang 80 rambu tersebut di berbagai lokasi.
Rambu pertama dipasang pada 29 November di depan kantor Kelurahan Sakyo cabang Yase, lokasi di mana kotoran beruang ditemukan pada awal November.
Ilustrasi beruang madu (ragunanzoo.jakarta)
Sepanjang periode April hingga 25 November, pemerintah kota menerima 112 laporan penampakan beruang dan informasi terkait lainnya, meningkat dibanding 86 laporan pada periode yang sama pada tahun 2024.
Pada 28 November, Badan Kepolisian Nasional Jepang (NPA) mengumumkan akan menyalurkan 44 senapan dan peluru yang sesuai untuk upaya pemusnahan beruang kepada kepolisian di 13 prefektur, termasuk Akita dan Iwate.
Baca Juga: Serangan Beruang Lukai 11 Murid dan Guru
Pemerintah Prefektur Akita bahkan telah meminta bantuan militer akibat tingginya jumlah laporan penampakan dan serangan beruang yang meresahkan warga sepanjang Oktober 2025.
Gunung Fuji, salah satu destinasi paling dikenal di Jepang, juga mengeluarkan peringatan terkait beruang setelah adanya laporan kehadiran hewan tersebut di area pedesaan dan pegunungan, termasuk wilayah Yamanashi yang berada di sekitar Gunung Fuji. Kondisi tersebut membuat pihak berwenang mengimbau para pendaki dan wisatawan untuk lebih berhati-hati saat menjelajah kawasan alam pegunungan.
Ilustrasi Beruang (Istimewa)