A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

AHY Sebut Pemulihan Awal Infrastruktur Sumatera Butuh Rp51 Triliun - Ntvnews.id

AHY Sebut Pemulihan Awal Infrastruktur Sumatera Butuh Rp51 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Des 2025, 22:30
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono di lapangan Tembak Djamsuri di markas Parako I Pasgat, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu 14 Desember 2025. ANTARA/Walda Marison. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono di lapangan Tembak Djamsuri di markas Parako I Pasgat, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu 14 Desember 2025. ANTARA/Walda Marison. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan bahwa anggaran sekitar Rp51 triliun dibutuhkan untuk memulihkan infrastruktur di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh yang mengalami kerusakan akibat bencana alam.

“Dari sisi Kementerian Pekerjaan Umum, estimasi awal, sekali lagi akan terus di-update karena kondisi akan terus berkembang, itu diperlukan alokasi kurang lebih Rp 51 triliun untuk pembangunan kembali infrastruktur dasar, utamanya jalan dan jembatan, dan air bersih,” kata pria yang akrab disapa AHY tersebut saat ditemui di Lapangan Tembak Djamsuri, Markas Parako I Pasgat, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu, 14 Desember 2025.

AHY menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan hasil perhitungan awal dari Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo yang diterimanya dalam rapat beberapa hari sebelumnya.

Menurut AHY, perbaikan infrastruktur dasar, khususnya jalan, menjadi salah satu prioritas utama pemerintah. Hal itu karena akses darat berperan penting sebagai penghubung utama dalam distribusi logistik maupun pengiriman alat berat yang dibutuhkan untuk proses pembangunan.

Baca Juga: Tinjau Dampak Bencana di Aceh Tamiang, Menko AHY Dorong Percepatan Pemulihan Infrastruktur

“Tanpa jalur transportasi, maka bantuan logistik atau kemanusiaan seberapa besar pun akan sulit untuk didistribusikan secara cepat, padahal itu yang paling harus didahulukan,” ujar AHY.

Selain fokus pada infrastruktur, pemerintah juga tengah melakukan pendataan jumlah rumah yang rusak maupun hilang akibat banjir dan tanah longsor.

Berdasarkan data yang diterima AHY dari Menteri Perumahan dan Permukiman Maruara Sirait, tercatat sebanyak 112 ribu unit rumah mengalami kerusakan atau hancur akibat bencana.

“Kategorinya itu rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, dan hanyut atau hilang,” kata AHY.

Ia juga meminta kementerian terkait untuk memetakan jenis kerusakan rumah secara lebih rinci, mengingat kebutuhan biaya perbaikan setiap unit tentu berbeda-beda tergantung tingkat kerusakannya.

Baca Juga: AHY Sebut Pemerintah Butuh Rp51 Triliun untuk Pulihkan Infrastruktur di Sumatera

AHY memastikan bahwa pemerintah saat ini terus berupaya melakukan pemulihan infrastruktur serta memperbaiki ribuan rumah yang terdampak bencana tersebut.

Berbagai bentuk kolaborasi lintas sektor telah dijalankan, salah satunya kerja sama dengan TNI Angkatan Darat melalui satuan tugas jembatan yang telah membangun sejumlah jembatan darurat di lokasi bencana.

“Kita terus membangun sinergi dan kolaborasi tersebut, sehingga baik dari jajaran Kemenko Infrastruktur maupun dari TNI Polri itu bagus di lapangan dan sudah dibuktikan,” ujar AHY.

Dengan kolaborasi yang kuat antarinstansi dan kementerian, AHY optimistis proses pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat. Ia juga berharap dukungan masyarakat terus mengalir untuk mendukung upaya pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur di wilayah terdampak bencana. 

(Sumber: Antara)

x|close