Bahlil Jelaskan Penyebab Listrik di Aceh Belum Pulih Pascabencana

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Des 2025, 06:28
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto Pimpin Langsung Sidang Kabinet Paripuna di Istana Negara Presiden Prabowo Subianto Pimpin Langsung Sidang Kabinet Paripuna di Istana Negara (Setpres)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan alasan mengapa layanan listrik di sejumlah wilayah terdampak banjir di Aceh belum sepenuhnya kembali normal. Menurutnya, kondisi infrastruktur yang masih rusak parah serta adanya desa-desa yang hingga kini masih terendam banjir menjadi faktor utama.

"Karena sebagian desa yang infrastrukturnya masih parah, jalan yang enggak bisa kita masuk, itu pada tegangan rendah itu tiang-tiangnya jatuh. Dan ada sebagian desa yang memang masih banjir, masih ada air," ujar Bahlil dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 15 Desember 2025.

Ia menjelaskan, dalam kondisi seperti itu, memaksakan aliran listrik justru berisiko membahayakan keselamatan warga, terutama di wilayah yang masih tergenang air dan memiliki jaringan listrik rusak.

Baca Juga: Prabowo Cabut 22 PBPH Seluas Lebih dari 1 Juta Hektare

Di sisi lain, Bahlil melaporkan progres pembangunan gardu induk di wilayah tersebut sudah hampir rampung, dengan capaian pekerjaan sekitar 80 hingga 90 persen. Ia menargetkan penyelesaian fasilitas itu pada pekan ini, paling lambat Rabu atau Kamis.

"Kalau ini jadi maka aliran listrik dari Arun, Bireum, itu baru bisa masuk secara normal dan transmisi untuk jalur Sumatera itu sudah bisa connect," ujar dia.

Presiden Prabowo Subianto Pimpin Langsung Sidang Kabinet Paripuna di Istana Negara <b>(Setpres)</b> Presiden Prabowo Subianto Pimpin Langsung Sidang Kabinet Paripuna di Istana Negara (Setpres)

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih terdampak banjir bandang dan longsor, dengan akses darat yang masih terbatas.

Hingga Selasa, 16 Desember 2025, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 1.030 jiwa, sedangkan korban hilang berjumlah 206 orang. Total pengungsi mencapai 608.940 orang, dengan Aceh menjadi provinsi dengan jumlah pengungsi terbanyak.

Pemerintah Aceh juga telah mengajukan permintaan dukungan kepada UNDP dan UNICEF untuk membantu penanganan pascabencana serta percepatan pemulihan infrastruktur di wilayah terdampak.

x|close