Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan perombakan kabinet pemerintahan MADANI yang dipimpinnya guna mengisi sejumlah kekosongan jabatan serta menyesuaikan posisi beberapa menteri.
Pengumuman tersebut disampaikan Anwar melalui siaran langsung video di berbagai kanal media resmi pemerintah Malaysia dan disaksikan di Kuala Lumpur, Selasa, 16 Desember 2025.
“Penyesuaian kabinet ini dilakukan untuk mengisi beberapa kekosongan dalam jajaran menteri serta karena adanya kebutuhan untuk melakukan penyesuaian terbatas,” ujar Anwar Ibrahim.
Ia menjelaskan perombakan kabinet dilakukan agar jajaran menteri dapat bekerja sebagai satu tim yang solid, dengan fokus pada peningkatan ekonomi serta penyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.
Baca Juga: Anwar Ibarahim Ungkap ASEAN Gembira dan Sambut Timor-Leste Sebagai Anggota ke-11
“Saya hanya mengumumkan menteri-menteri yang mengalami perpindahan jabatan atau yang baru dilantik. Menteri yang tetap menjabat tidak saya umumkan,” kata Anwar.
Berdasarkan pengumuman tersebut, perombakan kabinet mencakup 27 posisi menteri dan wakil menteri. Dari jumlah tersebut, sebanyak 14 merupakan wajah baru, sementara 13 lainnya mengalami pergeseran jabatan.
Anwar menyampaikan bahwa pengambilan sumpah jabatan bagi menteri dan wakil menteri baru, setelah mendapat persetujuan Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim, akan digelar pada Rabu, 17 Desember 2025 pagi di Istana Negara.
Baca Juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim Kawal Ketat Misi Global Sumud Flotilla
Usai pelantikan, Anwar Ibrahim dijadwalkan langsung memimpin rapat kabinet bersama susunan menteri yang baru.
“Saya menyampaikan penghargaan kepada para menteri dan wakil menteri yang sebelumnya telah mencurahkan tenaga dan pengabdian mereka,” ujar Anwar.
Susunan lengkap kabinet MADANI hasil perombakan tersebut diumumkan melalui dokumentasi resmi pemerintah Malaysia.
(Sumber: Antara)
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan perombakan kabinet di Malaysia, Selasa, 16 Desember 2025. (ANTARA/HO-Kantor Perdana Menteri Malaysia) (Antara)