Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto berencana membuat sekolah terintegrasi bagi anak-anak dari keluarga menengah ke bawah demi memperkuat akses pendidikan layak untuk semua kalangan. Ini akan melengkapi Sekolah Garuda dan Sekolah Rakyat yang sudah diresmikan pemerintah.
“Bapak Presiden memerintahkan untuk mulai memikirkan sekolah terintegrasi, yang akan menampung anak-anak dari keluarga menengah ke bawah terutama dari desil 3, 4, 5, dan 6,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno usai rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 5 November 2025.
Pratikno menjelaskan sekolah terintegrasi akan dibangun di setiap kecamatan, menggabungkan jenjang pendidikan SD, SMP, SMA/SMK dalam satu kawasan terpadu. Tiap sekolah dilengkapi fasilitas laboratorium, bengkel vokasional, pusat olahraga, serta sarana seni dan teknologi, demi menciptakan lingkungan belajar yang modern dan menyeluruh.
“Sekolah ini tidak hanya fokus pada sains dan teknologi, tapi juga mengembangkan seni dan olahraga. Jadi, dari STEM kita tingkatkan menjadi STEAM, Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics, dan Sport,” jelas dia.
Baca Juga: Kader PKB Gubernur Riau Terjaring OTT KPK, Cak Imin: Jadikan Pembelajaran
Menurut rencana, sebagian sekolah terintegrasi nantinya merupakan hasil transformasi dari sekolah-sekolah yang sudah ada, mengikuti pola yang telah diterapkan pada beberapa Sekolah Garuda. Adapun Sekolah Garuda dikhususkan bagi siswa unggulan atau berprestasi, sementara Sekolah Rakyat dibuka untuk siswa dari keluarga prasejahtera yang ada di kelompok desil 1 dan 2.
“Kalau Sekolah Rakyat dikawal oleh Menteri Sosial dan Menko Penmas untuk desil 1 dan 2, dan Sekolah Unggul Garuda untuk siswa unggulan, maka sekolah terintegrasi ini adalah jembatan bagi keluarga menengah ke bawah agar bisa naik kelas,” ujar Pratikno.
Baca Juga: Klasemen Liga Italia: AC Milan dan Inter Tempel Ketat Napoli di Puncak
Pratikno menuturkan gagasan ini masih dikaji lebih mendalam oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Ia mengatakan Presiden ingin membangun sistem pendidikan yang inklusif dan merata, sehingga pada akhirnya bisa mengentaskan kemiskinan di Tanah Air.
“Presiden ingin setiap anak Indonesia, tanpa memandang latar belakang ekonomi, memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas dan kesempatan untuk berkembang,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) (NTVnews.id)