IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Melemah ke Rp16.443 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Mar 2025, 10:07
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom/aa.)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 12 Maret 2025 diperkirakan bergerak variatif seiring adanya sentimen dari domestik dan global.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 28,09 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.573,94.

Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,46 poin atau 0,61 persen ke posisi 736,49.

"IHSG hari ini (12/3) diprediksi bergerak bervariasi dalam range 6.500 sampai 6.650," Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.

Baca juga: Kecelakaan Mengerikan Tewaskan Pemotor di Jalan Raya Bogor

Dari dalam negeri, kondisi ekonomi Indonesia masih belum pulih dari tekanan menurunnya daya beli masyarakat.

Pada Februari 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat di level 126,4 atau lebih rendah dari perolehan bulan sebelumnya sebesar 127,2.

Meskipun IKK lebih melandai, penjualan mobil nasional secara wholesales pada Februari 2025 tumbuh 2,2 persen (yoy) menjadi 72.295 unit, serta secara bulanan penjualan mobil naik 16,7 persen (mtm).

Dari mancanegara, pasar global terus bergejolak sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan kebijakan tarif timbal balik terhadap mitra dagang utama, sementara data ekonomi terbaru menunjukkan adanya potensi pelemahan ekonomi.

Baca juga: Anies Baswedan Singgung Sidang Doktor dan Efisiensi Saat Ceramah di Masjid Salman ITB

Data inflasi konsumen yang akan dirilis pada Rabu, diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan upaya pengendalian inflasi.

Dari Eropa, pasar saham anjlok ke level terendah dalam lebih dari satu bulan pada Selasa (11/2), akibat kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan AS dapat menghambat pertumbuhan ekonomi setelah Trump menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari Kanada menjadi 50 persen.

Indeks STOXX 600 pan-Eropa ditutup turun 1,7 persen atau 9,31 poin menjadi 536,89, yang mencatat pelemahan selama empat sesi berturut-turut tren terpanjang sejak Desember.

Sementara itu, bursa saham AS Wall Street kembali melemah pada Selasa (11/3), memperpanjang aksi jual terbesar dalam beberapa bulan terakhir, seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap dampak potensi tarif baru terhadap perekonomian global.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp23.000, Segram Tembus Rp1.702.000

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 478,23 poin atau 1,14 persen menjadi 41.433,48, sementara S&P 500 melemah 42,49 poin atau 0,76 persen ke level 5.572,07. Nasdaq Composite Index juga mencatat penurunan 32,23 poin atau 0,18 persen menjadi 17.436,10.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 89,44 poin atau 0,24 persen ke level 36.882,55, indeks Shanghai melemah 0,10 poin atau 0,00 persen ke posisi 3.379,73, indeks Kuala Lumpur melemah 18,90 poin atau 1,24 persen ke posisi 1.501,64, dan indeks Straits Times menguat 2,27 poin atau 0,06 persen ke 3.828,85.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu (12/3) di Jakarta melemah hingga 34 poin atau 0,21 persen menjadi Rp16.443 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.409 per dolar AS.

x|close