Ntvnews.id, Jakarta - BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia MIND ID berkomitmen untuk memperkuat sistem keamanan siber sebagai bagian dari tata kelola perusahaan.
Langkah tersebut juga sebagai upaya perseroan dalam menjaga operasional berkelanjutan dengan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin menyampaikan, MIND ID memiliki tanggung jawab menjaga cadangan mineral dan batu bara, serta kelangsungan proyek-proyek strategis yang menjadi tulang punggung hilirisasi dan industrialisasi nasional.
Oleh karena itu, MIND ID menerapkan sistem keamanan yang tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga digital yang penjagaannya semakin kompleks mengikuti perkembangan teknologi terkini.
"Keamanan siber bukan lagi isu teknis semata, melainkan bagian integral dari tata kelola korporasi dan ketahanan industri. Karena itu, sistem ini akan terus kami perkuat," kata Maroef, Jumat 16 Mei 2025.
Baca juga: MIND ID Kelola 7 Perusahaan, Total Asetnya Capai Rp280 Triliun
Sebagai bagian dari pendekatan strategis, MIND ID secara konsisten memperkuat tiga elemen utama dalam pengamanan siber, yaitu people, process, dan technology.
Sistem keamanan siber dijalankan secara terintegrasi dengan melibatkan seluruh anggota grup agar setiap entitas dapat saling berbagi informasi, meningkatkan deteksi dini, dan membentuk respon kolektif terhadap berbagai potensi ancaman.
"Dengan upaya ini, kami berharap dapat menjaga kekayaan sumber daya alam dan proyek strategis nasional, serta menjadi kontributor utama dalam memperkuat kedaulatan negara," ujarnya.
Maroef Sjamsoeddin. (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Sementara itu, Kepala BSSN Nugroho Sulistyo Budi menyampaikan apresiasinya terhadap langkah proaktif MIND ID yang telah menjalin kerja sama dengan BSSN sejak 2022.
Menurutnya, keamanan siber adalah sebuah sistem yang tidak dapat dibangun secara terpisah, melainkan membutuhkan sinergi dan kolaborasi lintas sektor.
Ia menyampaikan, industri pertambangan mineral batu bara merupakan salah satu pilar penting dalam struktur ekonomi nasional.
Baca juga: Maroef Sjamsoeddin Jadi Dirut MIND ID, Gantikan Hendi Prio Santoso
Sektor ini menjadi target utama pelaku serangan siber global, sehingga butuh persiapan yang matang dan kolaborasi berkelanjutan dari seluruh pihak.
Nugroho menegaskan bahwa pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber oleh MIND ID merupakan langkah strategis yang patut dicontoh oleh korporasi lain di sektor vital nasional.
"Keamanan siber di lingkungan MIND ID sangat krusial bagi ketahanan nasional. Kami berharap inisiatif ini terus dikembangkan secara berkelanjutan," imbuh Nugroho.
Sepanjang periode Januari 2020 hingga April 2025, BSSN mencatat lebih dari 4,6 miliar aktivitas anomali trafik di Indonesia.
Aktivitas tersebut meliputi malware, information leak, unauthorized access, system misconfiguration, hingga denial of service dan web application attack. (Sumber:Antara)