Bahlil Curhat Hilirisasi Nikel Ditekan Asing: Sejengkal Pun Saya Tidak Akan Mundur

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Jun 2025, 13:55
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (Dokumentasi NTVnews)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyatakan Indonesia mendapat banyak tekanan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) asing terkait program hilirisasi yang tengah dijalankan pemerintah. 

Padahal Bahlil mengungkapkan bahwa hilirisasi memberikan dampak nyata seperti menciptakan lapangan kerja dan pemerataan pertumbuhan ekonomi.

"Ini yang sedang ditakuti oleh beberapa negara lain, makanya sekarang banyak LSM yang serang-serang Indonesia menyangkut hilirisasi, serang menyangkut nikel, serang menyangkut bauksit, serang menyangkut timah," ucap Bahlil dalam acara Human Capital Summit 2025 dikutip, Kamis 5 Juni 2025.

Menurutnnya serangan tersebut juga disertai tuduhan bahwa Indonesia memproduksi nikel kotor. 

Baca juga: Kapolri: Panen Raya Jagung Kuartal II Libatkan Teknologi dan Monitoring Ketat

Baca juga: Tsingshan Pangkas Produksi Baja Nirkarat di RI Buntut Harga Nikel Jatuh

Kendati demikian, Bahlil menegaskan bahwa pemerintah tidak akan gentar terhadap ancaman itu dan berkomitmen tetap melanjutkan program hilirisasi.

"Perintah Prabowo kepada kami dan saya sebagai Menteri ESDM, sejengkal pun saya tidak akan mundur dari tekanan asing,” tegasnya.

Ia memproyeksikan investasi dari hilirisasi nikel pada 2030 mencapai US$47,36, dengan serapan tenaga kerja menembus 180.600 orang.

Adapun Indonesia saat ini menguasai 43 persen total cadangan nikel di dunia. 

Sejak diberlakukannya larangan ekspor bijih nikel pada 2020, nilai ekspor nikel Indonesia melonjak signifikan, dari hanya US$3,3 miliar pada 2017–2018 menjadi US$34 miliar.

x|close