IHSG Dibuka Menguat, Rupiah Bergerak Datar di Rp16.583 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Okt 2025, 10:51
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/aa.)


Ntvnews.id
, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 7 Oktober 2025 bergerak menguat di tengah pelaku pasar mencermati perkembangan shutdown (penutupan) pemerintah Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 46,53 poin atau 0,57 persen ke posisi 8.186.42.

Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 5,61 poin atau 0,72 persen ke posisi 788,02.

"IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi pada rentang 8.080-8.180," ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim.

Baca juga: Bobby Nasution dan Sejumlah Kepala Daerah Sambangi Kantor Menkeu Purbaya, Bahas Apa?

Dari mancanegara, shutdown pemerintah AS masih berlangsung dan membuat rilis data-data ekonomi negara tersebut tertunda. Penundaan membuat investor lebih mencermati data yang dikeluarkan oleh swasta pada beberapa hari terakhir.

Partai Republik dan Demokrat di AS masih berselisih pendapat mengenai jaminan kesehatan yang dikhawatirkan akan menyebabkan PHK masal pegawai federal akan dimulai, apabila shutdown berlangsung lama.

Sementara itu, pada pekan ini, dijadwalkan akan ada pidato dari beberapa Gubernur Bank Sentral AS The Fed.

Dari dalam negeri, menurut dia, pelaku pasar menantikan data cadangan devisa bulan September 2025 yang rencananya diumumkan pada Selasa ini, dan diperkirakan naik pada level 159 miliar dolar AS, dari sebelumnya 150,7 miliar pada Agustus 2025 atau menurun dari 152 miliar dolar AS pada Juli 2025.

Dari kawasan Eropa, pelaku pasar mencermati data factory orders Jerman bulan Agustus 2025 yang diperkirakan naik 1,2 persen month-to-month (mtm), setelah pada Juli 2025 turun 2,9 persen (mtm). Sedangkan, dari Inggris akan dirilis indeks harga rumah bulan September 2025.

Pada perdagangan Senin (6/10), bursa saham Eropa ditutup mayoritas melemah, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,36 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,13 persen, indeks DAX Jerman libur, serta indeks CAC Prancis melemah 1,36 persen.

Baca juga: Bukan Hanya Takdir, Ponpes Al-Khoziny Runtuh Akibat Kegagalan Konstruksi

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup mayoritas menguat pada Senin (6/10), di antaranya indeks S&P 500 menguat 0,36 persen ke 6.740,79, indeks Nasdaq menguat 0,78 persen ke 24.97851, dan Dow Jones melemah 0,14 persen ke 46.694,28.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 396,74 poin atau 0,88 persen ke 48.339,00, indeks Shanghai menguat 20,25 poin atau 0,52 persen ke 3.882,78, indeks Hang Seng melemah 183,15 poin atau 0,67 persen ke 26.957,55, dan indeks Strait Times menguat 39,30 poin atau 0,89 persen ke 4.4161,35.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa (7/10) di Jakarta bergerak datar tetap di Rp16.583 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.583 per dolar AS.

x|close