Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) tengah mempersiapkan rencana penerbitan surat utang di tingkat internasional atau global issuance. Managing Director Treasury Danantara Indonesia, Ali Setiawan, menjelaskan bahwa langkah tersebut akan dilakukan ketika kondisi pasar dianggap paling menguntungkan, terutama saat yield obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury) mengalami penurunan.
“Waktu nanti momennya tepat, misalnya US Treasury udah turun rendah, jadi secara spread harga lebih murah, ya mungkin kita bisa tapping;” kata Ali dalam acara Media Lunch with Danantara Indonesia di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa sebelum melangkah ke penerbitan surat utang global, Danantara akan memulai proses pre-rating work pada tahun depan. Tahapan ini mencakup upaya memperoleh peringkat kredit dari lembaga pemeringkat internasional seperti Fitch, S&P, dan Moody’s.
Dengan adanya peringkat tersebut, perusahaan dapat mengukur estimasi yield yang dapat ditawarkan pada instrumen surat utang globalnya nanti.
Baca Juga: CEO Danantara Rosan Roeslani Raih Anugerah Bakti Nusantara 2025
“Ceritanya kita di rate nih kira-kira kita rating-nya berapa nanti oleh Fitch, S&P, Moody's, kita ratingnya berapa. Sehingga, kita udah bisa mengukur nih kalau kita tap masuk ke pasar kira-kira bisa yield berapa yang kita capai nanti,” ujarnya.
Meski rencana penerbitan sudah masuk agenda, Ali mengakui belum ada kepastian mengenai waktu pelaksanaannya.
“Yes, kita akan tap into global issuance, kapannya belum tau. Tapi, yang pasti kita doing yang istilahnya PR (pekerjaan rumah)-nya dulu nih ratingnya dulu. Rating agency work pasti kita akan lakukan di tahun depan,” katanya.
Tahun ini, Danantara Indonesia sudah menerbitkan surat utang perdana bertajuk Patriot Bonds senilai Rp50 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk pembiayaan proyek energi baru dan terbarukan (EBT) serta program konversi sampah menjadi energi (waste to energy). Patriot Bonds hadir dalam dua seri berjangka waktu lima dan tujuh tahun, masing-masing menawarkan imbal hasil sebesar dua persen.
(Sumber : Antara)
Managing Director Stakeholders Management Danantara Indonesia Rohan Hafas bersama Managing Director Treasury Danantara Indonesia Ali Setiawan dalam Media Lunch with Danantara Indonesia, di Jakarta, Jumat 28 November 2025. ANTARA/ Muhammad Heriyanto (Antara)